Find Us On Social Media :

Dari Kak Seto Untuk Para Orangtua: Kalau Tidak Punya Waktu untuk Anak, Buat Apa Punya Anak?

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 25 September 2019 | 16:00 WIB

Kak Seto, 'Semua anak hebat.'

UU ini menggambarkan pendidikan anak bisa dilakukan melalui formal, non formal, dan informal.

“Home schooling legal di Indonesia. Kembangkan saja jika anak stres di sekolah formal,” ucapnya.

Orangtua, jangan membuat anak stres dengan hanya belajar.

Kadang pendidikan pun diambil gampang dengan cara membentak, suruh bikin PR, pergi sekolah dengan tas yang berat, dan lainnya.

Padahal, wajib belajar itu untuk pemerintah, masyarakat, dan orangtua. Sedangkan bagi anak, belajar itu hak bukan kewajiban.

“Tekanan atas nama pendidikan, bisa membuat anak stres, sehingga timbul bullying, tawuran, dan lain-lain,” ucap dia.

Bahkan penelitian Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menemukan, 60-70 persen SD di Jawa Barat mengalami bullying.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah bermain yang dilakukan berkelompok.

Misalnya, menggunakan permainan tradisional yang banyak manfaatnya.

Hal itu dilakukan di sekolah atau pun di rumah.

“Orangtua harus mengajak main anaknya, jangan mager. Ada orangtua juga yang mengatakan tidak punya waktu."

"Kalau tidak punya waktu untuk anaknya, buat apa memiliki anak?” tutup Kak Seto. (Reni Susanti)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berkaca dari Kisah Kak Seto, Tertekan hingga Nyaris Bunuh Diri"

Baca Juga: Kemampuan Belajar yang Terus Berkembang, Salah Satu Tantangan Membesarkan Anak Generasi Alpha

Baca Juga: Anda Mau Didengarkan oleh Anak-anak? Jangan Mengulang-ulang Perintah Termasuk Satu dari Lima Cara Ampuhnya!