Penulis
Intisari-Online.com - Dua sarkofagus Mesir kuno yang berisi mumi, yang akan diperbaiki dan dipajang di Museum Nasional Peradaban Mesir (NMEC) di Kairo.
Mumi berusia 3.400 tahun itu diketahui berwarna Sennedjem dan istrinya Iyneferti.
Sennedjem merupakan pengawas pekerjaan di pekuburan Deir al-Madinah di Luxor, selama masa pemerintahan Seti I dan Ramses II dari dinasti ke-19.
Pengawas umum Museum Nasional Peradaban Mesir (NMEC) mengatakan kepada Xinhuanet bahwa "Sennedjem" adalah nama panggilan, dan kedua mumi itu berada di dalam sarkofagus kayu.
17 Mumi Kerajaan Akan Dipamerkan
Mayat Sennedjem sendiri ditemukan pada 31 Januari 1886 di sebuah makam di tepi barat Sungai Nil bersama 20 mumi lainnya oleh Maspero, seorang ahli sejarah Mesir Prancis.
Peneliti mengatakan bahwa kedua jenazah tersebut dilindungi dengan sempurna.
Bahkan proses mumifikasi mirip dengan yang dilakukan pada raja-raja kerajaan.
Proses perbaikan ini akan melibatkan proses sterilisasi di laboratorium restorasi khusus selama lebih dari 20 hari.
Proses itu juga dapat membersihkan mumi dari serangga mana pun.
Kemudian, mumi-mumi Mesir itu pada akhirnya akan ditampilkan di museum NMEC baru yang menghadap danau Ain el-Sirah di kota kuno Fustat di Kairo, yang secara resmi dibuka pada bulan Desember.
Sepasang mumi yang disebutkan di atas akan dipamerkan di samping koleksi 50.000 artefak yang menggambarkan kehidupan Mesir kuno.
Rahasia Spiritual Paska Kematian
Terletak di tepi barat Sungai Nil di seberang sungai Luxor, desa kuno ini ditata dalam sebuah teater kecil alami di samping Lembah Para Raja di utara, dengan kuil - kuil penguburan di timur dan tenggara dan Lembah Ratu di sebelah barat.
Diperkirakan bahwa desa ini dibangun pada jarak yang jauh dari populasi.
Hal itu untuk menjaga kerahasiaan atas sifat pekerjaan pasca kematian yang sangat sensitif yang dilakukan pada mayat-mayat di dalam kuburan.