Find Us On Social Media :

Sejarah Pasukan Cakrabirawa, Pengawal Presiden Soekarno yang Terpengaruh PKI hingga Habisi Nyawa 7 Jenderal TNI

By Nieko Octavi Septiana, Sabtu, 21 September 2019 | 11:00 WIB

Pasukan Cakrabirawa pengawal Presiden Soekarno

Pengkhianatan Gerakan 30 September 1965 terjadi tepat 53 tahun yang lalu.

Terdapat beberapa peristiwa unik yang tak banyak diingat orang, padahal saat itu diterbitkan oleh Kompas dan Sinar Harapan

Dikutip dari Majalah Intisari edisi September 1990, berikut kumpulan peristiwa unik G30S PKI yang dikumpulkan dari artikel-artikel Kompas dan Sinar Harapan

1. Strategi penyergapan 'Sana Makan!'

Tidak selalu TNI menggunakan senjata untuk menaklukkan musuhnya.

Misalnya saja ketika mereka berusaha merebut kembali RRI Semarang yang waktu itu sempat diduduki komplotan Gestapu.

Sementara RRI mengumandangkan siaran-siaran yang disponsori PKI, salah seorang penjaga bersenjata di luar gedung RRI sudah mulai lesu.

Seorang anggota TNI mendekatinya, lalu menegur, "Bertugas, Bung?"

“Ya," jawabnya.

"Sudah makan?"

"Belum."

"Sana makan dulu di belakang. Kumpulkan dan ajak kawan-kawan yang lain."

Si penjaga langsung beranjak dengan mengajak kawan-kawannya.

Pada saat itu juga kesatuan TNI segera menyergap dan berhasil melucuti senjata mereka tanpa mendapat perlawanan sedikit pun.

Baca Juga: Soal Film ‘Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI’, Rektor IKJ: Itu Filmnya Menyebalkan

Studio RRI Semarang berhasil direbut kembali.

(Sinar Harapan, Minggu, 17 Oktober 1965)

2. Gerwani atau Garwane?

Bu Sastrosularno sedang sendirian ketika pasukan tentara dari Batalyon G mengadakan gerakan pembersihan di daerah Nusukan - Prawit, Sala.

Mereka melihat setumpukan buletin di atas meja. Salah satu buletin bertuliskan "G.S."

Karena sedang menumpas G30S, tak heran mereka menaruh perhatian khusus dan menanyakan artinya.

"Anu, Pak ...," Bu Sastro gelagapan. "G artinya Gotong-Royong, S artinya ...," ia terhenti. Mulutnya cuma komat-kamit.

Para pasukan tentara itu sempat curiga.

"Sudah, terus terang saja."

Bu Sastro semakin gugup. Kepanjangan dari huruf "S" itu benar-benar hilang dari ingatannya.

Untunglah seorang anak angkatnya muncul dan segera menyela bahwa "S" adalah singkatan dari "subur".

Baca Juga: Ternyata, Sebenarnya Ada 8 Jenderal yang Akan Diculik Saat G30S/PKI

Mendengar jawaban si anak, petugas dengan wajah agak lega bertanya lagi, "Siapa pemilik buletin-buletin ini?"

"Suami saya, Pak Sastrosularno."

Mungkin sekadar untuk meyakinkan dirinya si petugas bertanya lagi, "Ibu Gerwani, ya?"

"Inggih (ya), Pak," sahut si ibu mantap!

"Apa? Jadi ibu adalah anggota Gerwani? Ayo, ikut ...!" bentak si petugas.

"Maaf, Pak. Saya bukan anggota Gerwani. Saya kira Bapak bertanya 'Garwane? (Istrinya?), maka saya iyakan. Saya bukan Gerwani. Saya garwane Pak Sastro yang menjadi pegawai Sekolah ‘Warga’ itu.”

(Kompas, Kamis 9 Desember 1965)

(Putra Dewangga Candra)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Terpengaruh PKI hingga Habisi 7 Jenderal TNI, Begini Sejarah Pasukan Cakrabirawa Pengawal Soekarno