Find Us On Social Media :

Berseberangan Pendapat dengan KPAI, Ini Tanggapan Menpora Mengenai Audisi Djarum yang Ditiadakan Mulai Tahun Depan

By Tatik Ariyani, Minggu, 8 September 2019 | 20:15 WIB

Menpora Imam Nahrawi

Intisari-Online.com - Tahun 2019 ini, menjadi akhir dari acara pencarian bibit-bibit pebulu tangkis di Indonesia yang digelar oleh PB Djarum Kudus.

Pasalnya, PB Djarum memutuskan untuk meniadakan event Audisi Umum BeasiswaBulu Tangkis tahun depan.

Keputusan itu telah dikonfirmasi oleh Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, saat konferensi pers di Hotel Aston Imperium, Purwokerto, Sabtu (7/9/2019).

Audisi Umum PB Djarum ditiadakan pada 2020 terkait dengan klaim Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bahwa ajang tersebut memanfaatkan anak-anak untuk mempromosikan merek Djarum yang identik dengan produk rokok.

Baca Juga: Demi Sumbangkan Ginjal ke Adik Perempuannya, Pria Ini Turunkan Berat Badan Hingga 79 Kilogram

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia ( Menpora) Iman Nahrawi akhirnya angkat bicara soal bakal ditiadakannya Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis pada tahun depan.

 

Meski demikian, Menpora Imam Nahrawi justru berseberangan pendapat dengan pihak KPAI yang menyebut bahwa audisi Djarum mengeksploitasi anak.

Melalui unggahan Instastory-nya pada Minggu (8/9/2019) siang, Imam justru mendukung agar audisi Djarum tetap berjalan pada tahun depan.

Menurut Imam, dunia olahraga itu memang sangat membutuhkan sponsor dari pihak swasta. "Audisi badminton Djarum mestinya jalan terus karena tak ada unsur eksploitasi anak. Bahkan, audisi Djarum sudah melahirkan juara-juara dunia," tulis Imam.

Baca Juga: Tak Perlu Repot Ngetik di WhatsApp, Cukup Ngomong Tulisan Akan Terketik Sendiri, Begini Caranya!

"Lagipula olahraga itu butuh dukungan sponsor. Ayo lanjutkan audisi badminton."

Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, menjelaskan bahwa dirinya sudah mengusulkan dua opsi jalan tengah agar audisi Djarum tetap berjalan pada tahun-tahun berikutnya.

"Saya sudah kasih usul tidak ada nama Djarum untuk nama event-nya. Selain itu, jersey yang dipakai peserta juga tidak ada tulisan Djarum-nya dan mereka bisa memakai kaos yang dibawa sendiri," kata Yoppy.

Namun, menurut penuturan Yoppy, KPAI menolak usulan tersebut. Mereka meminta pelaksanaan audisi umum steril dari merek Djarum.

Baca Juga: Meski Masih Miliki 18.000 Pejuang yang Tersisa, ISIS Gunakan 2 Ekor Sapi untuk Bom Bunuh Diri

"Saya tidak bisa menghapus nama Djarum sama sekali. Wong ini juga menurut saya sudah sangat berkurang embel-embel Djarum-nya," tutur Yoppy.

Sementara itu, legenda bulu tangkis nasional, Christian Hadinata, mengaku khawatir berhentinya audisi PB Djarum bisa mengganggu regenerasi atlet.

Christian menyebut, dengan adanya audisi PB Djarum, lahir sejumlah atlet nasional yang mampu berprestasi di kancah internasional.

Ia kemudian mengambil contoh satu nama, yakni Kevin Sanjaya Sukamuljo, yang bakatnya ditemukan melalui audisi PB Djarum tahun 2007.

Baca Juga: Bocah 8 Tahun Bertarung dengan Singa di Depan Rumahnya, Sang Ayah: Aku Terkejut Melihat Singa Mengunyah Kepalanya

Kevin, bersama pasangan bermainnya, Marcus Fernaldi Gideon, kini merupakan duet ganda putra nomor satu dunia.

Pasangan tersebut disegani setelah sukses merengkuh berbagai macam prestasi tingkat internasional atau dunia.

Tak hanya itu, pasangan ganda campuran peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, juga merupakan atlet PB Djarum.

Demikian pula Mohammad Ahsan yang baru saja memenangi Kejuaraan Dunia Badminton 2019 bersama Hendra Setiawan.

(Nugyasa Laksamana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Audisi Djarum Ditiadakan karena Eksploitasi Anak? Ini Tanggapan Menpora"