Find Us On Social Media :

Penghasilannya Rp700 Juta per Tahun, Inilah Salah Satu 'Pengemis Terkaya di Dunia', Tapi Uangnya Habis Untuk Hal Ini

By Afif Khoirul M, Minggu, 8 September 2019 | 11:00 WIB

Ini adalah Ken Johnson, pengemis berpenghasilan Rp700 juta per tahun.

Intisari-online.com - Pepatah selalu mengatakan, tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.

Kalimat ini menjelaskan, bahwa memberi lebih baik daripada meminta.

Namun sulit untuk dipahami bahwa terkadang orang minta-minta terkadang memiliki harta lebih banyak daripada yang memberi.

Bahkan, mungkin harta Anda tak lebih banyak dari pada harta pengemis satu ini.

Baca Juga: Kisah Sedih 2 Nenek Asal Karawang Usia 70 Tahun yang Harus Tinggal Serumah dengan Kambing

Dia adalah Ken Johnson.

Ken Johnson adalah seorang pengemis Sydney yang menghasilkan 50.000 dollar AS  (Rp700 juta) per tahun.

Tentu sulit untuk diterima, mungkin Anda yang bekerja setahun belum tentu bisa menghasilkan uang sebanyak itu.

Bahkan pekerjaan Johnson mungkin tak lebih sulit daripada pekerjaan Anda.

Dalam sebuah keterangan yang dirangkum Daily Telegraph, sehari-hari Johnson hanya duduk santai di George dan Market St, di luar toko Myer di CBD Sydney.

Sehari ketika mengemis, dia menghabiskan duduk hingga 16 jam selama 7 hari.

Baca Juga: Kisah Sedih 2 Nenek Asal Karawang Usia 70 Tahun yang Harus Tinggal Serumah dengan Kambing

Pada hari baiknya dia sering menerima 400 dollar AS (Rp5 juta) dari orang yang lewat.

Sedangkan sehari-hari, dia menrima antara 75-150 dollar AS (Rp1-2 juta).

"Saya akan sangat kecewa jika saya melakukan hari Jumat yang panjang dan saya hanya punya 250 dollar AS (Rp3,5 juta)," kata Mr Johnson, yang telah tinggal di jalanan sejak akhir 90-an.

Meski demikian, dalam pernyataanya dia adalah orang yang baik hati.

Dia menjelaskan bahwa uang yang diterimanya disumbangkan dan disimpan di tempat aman sebelum dibawa ke bank untuk disimpan beberapa kali seminggu.

Sedangkan sebagian dari uang itu diberikan kepada temannya.

Dikatakan Johnson tidak merokok, minum atau menggunakan narkoba, sebagai gantinya dia mengumpulkan uang itu untuk membutuhkan tranplantasi hari, katanya pada 2009 silam.

Baca Juga: Berawal dari Lelucon Kotak Daging Masa Perang Dunia I, Inilah Julukan Paman Sam bagi Amerika Serikat Berasal

Penghasilannya yang bebas pajak mungkin terdengar menarik tetapi, tidak seperti kebanyakan pekerjaan, tidak ada cuti sakit atau rencana pensiun.

Dia tidak mempunyai kesejahteraan karena itu membuatnya merasa seperti orang cacat.

Johnson mengatakan dia tidak mampu untuk menyewa dan tinggal di jalanan karena uangnya telah dihabiskan untuk membayar tagihan untuk temannya.

"Sebagian besar hostel tidak memiliki ruang untuk menyimpan barang-barang dan menyewa unit kecil hanya membutuhkan biaya terlalu banyak ketika Anda berada di titik stres," katanya.

Berasal dari Newcastle, ia mengatakan datang ke Sydney pada 1990-an untuk bertempur di pengadilan melawan RTA, berusaha mendapatkan bagian dari Jalan Raya Pasifik di Swansea yang dianggap ilegal.

"Akomodasi di dalam kota dulu, dan sampai sekarang, tidak jauh dari muka bumi, ini terlalu mahal," katanya.

"Saya menganggur pada saat itu, jadi saya memutuskan untuk tidur di jalanan ketika saya berada di Sydney dan saya sudah terbiasa dengannya," tambahnya.

Baca Juga: Ria Irawan Alami Metastasis, Dia Adalah Salah Satu Penyintas Kanker yang Anti Menye-menye...