Find Us On Social Media :

Kisah Mengerikan Per Yngve Ohlins, Musisi Black Metal yang Terobsesi dengan Kematian Hingga Akhirnya Mati Bunuh Diri dengan Cara Tragis

By Afif Khoirul M, Jumat, 6 September 2019 | 19:00 WIB

Per Ygve Ohlin dan Euronymus.

Dia tinggal bersama gitaris Mayhem Oystein "Euronymous" Aarseth, yang kemudian menjadi saksi atas kematian Dead.

Pada 8 April 1991 Ohlin mengambil nyawanya sendiri.

Meskipun tidak pernah tercatat alasan mengapa Ohlin memilih mengakhiri hidupnya, namun diketahui Ohlins meninggal dengan cara memotong pergelangan tangannya sebelum kemudian menembak kepalanya sendiri.

Dia juga meninggalkan catatan bunuh dirinya yang terkenal dengan pesan "Maafkan semua darah" yang berbunyi seperti di bawah ini : 

"Maafkan semua darah, tetapi saya telah memotong pergelangan tangan dan tenggorokan saya. Saya ingin mati di hutan sehingga beberapa hari akan berlalu sebelum ada yang bisa menemukan saya. Saya termasuk dalam hutan dan selalu demikian. Alasannya tidak masuk akal bagi siapa pun. Untuk memberikan penjelasan, saya bukan manusia, ini hanya mimpi dan saya akan segera bangun. Itu terlalu dingin dan darah terus membeku, ditambah pisau baru saya sangat tumpul. Jika saya tidak bisa bunuh diri dengan pisau, saya akan meniup semua kotoran dari tengkorak saya. Saya belum tahu. Saya meninggalkan semua lirik saya dengan “Let the Good Times Roll” - ditambah semua uang saya. Orang yang menemukan mereka dapat menyimpan barang-barang sialan itu. Sebagai penghormatan terakhir, izinkan saya menampilkan "Kehidupan Abadi". Lakukan apa pun yang Anda inginkan dengan hal sialan itu./ Pelle : Saya tidak memutuskan untuk bunuh diri sekarang, tetapi tujuh belas tahun yang lalu.

Ironisnya, kematian Ohlin  justru dieksploitasi oleh teman-teman bandnya.

Baca Juga: Ditemukan Sisa-sisa Kota Berusia 4.000 Tahun, Peradaban Kuno Ini Ungkap Kehidupan Leluhur Orang Asia Selatan Modern

Foto-fotonya diambil oleh Aarseth, dari mayat yang dipotong-potong, kemudian potongan tengkoraknya dijadikan kalung.

Kematian Dead justru dijadikan penyangga untuk mengangkat citra Mayhem dan Black Metal di Norwegia.

Kemudian gambar mayat Ohlin diabadikan dalam sampul album Mayhem Dawn of The Black Hearts.

Kematian dan bunuh diri Ohlin dipadang sebagai martir, atas reputasi Black Metal Norwegia dan dunia.

Baca Juga: Saldo Rekening Raib Rp70 Juta, Nasabah BRI Ini Justru Kembali Kehilangan Rp10 Juta Setelah Melapor, Kok Bisa?