Advertorial

Ditemukan Sisa-sisa Kota Berusia 4.000 Tahun, Peradaban Kuno Ini Ungkap Kehidupan Leluhur Orang Asia Selatan Modern

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Peradaban Harappan, mencapai puncaknya pada sekitar 2.600 hingga 1.900 SM, mengembangkan perencanaan kota.
Peradaban Harappan, mencapai puncaknya pada sekitar 2.600 hingga 1.900 SM, mengembangkan perencanaan kota.

Intisari-Online.com - Jauh sebelum perubahan iklim mendorong mereka untuk meninggalkan kota-kota mereka yang berkembang pesat, sekelompok pemburu-pengumpul menetap di Lembah Sungai Indus sebagai petani.

Mereka mengarah pada penciptaan salah satu masyarakat perkotaan skala besar pertama di dunia.

Peradaban itu lengkap dengan ekonomi yang berkembang pesat dan jangka panjang serta perdagangan jarak jauh.

Peradaban Harappan, mencapai puncaknya pada sekitar 2.600 hingga 1.900 SM, mengembangkan perencanaan kota perintis, sistem drainase dan lumbung yang rumit.

Baca Juga: Kisah Keluarga Colt, Keluarga 'Inses' di Mana Anak-anak Berhubungan Intim Dengan Anggota Keluarga Lainnya, Kondisinya Mengenaskan Saat Ditemukan

Mereka adalah masyarakat multikultural dan bahkan memiliki sistem bobot dan ukuran standar sendiri.

Tapi apa yang membujuk orang-orang ini untuk secara drastis mengubah cara berkelana mereka?

Pandangan umum adalah bahwa pertanian datang ke Asia Selatan melalui gerakan besar-besaran petani Iran ke arah barat," kata ahli genetika David Reich dari Universitas Harvard sebagaimana dilansir ScienceAlert, Kamis (6/9/2019).

Baca Juga: Tutup Mata Istrinya dan Bilang Punya Hadiah, Seorang Suami Justru Tikam Punggungnya, Begini Respon Istrinya yang Tak Terduga

Tetapi tim peneliti yang dipimpin oleh arkeolog Vasant Shinde dari Deccan College di India baru saja mengungkap sebuah fakta.

Untuk pertama kalinya, tim berhasil mengurutkan genom dari individu yang ditemukan terkubur dalam sisa-sisa peradaban kuno ini, di sebuah pemakaman di lokasi Rakhigarhi di Haryana, India.

Tim berhasil menemukan cukup DNA dari sisa 4.000 hingga 5.000 tahun dengan mengambil sampel kerangka lebih dari 100 kali dan mengumpulkan hasilnya.

Analisis mereka menunjukkan bahwa gen yang terkait dengan nenek moyang orang Iran ini berasal dari masa ketika petani dan pemburu-pengumpul di daerah itu terpisah satu sama lain.

Baca Juga: Setelah 16 Tahun Dipenjara, Begini Kata-kata Terakhir Seorang Narapidana Dieksekusi Mati: 'Ada Banyak Hal yang Tidak Ku Mengerti'

Nenek moyang orang Iran ini pergi sebelum pertanian menyebar ke Iran, jelas Reich.

"Orang-orang Harappa adalah salah satu peradaban paling awal di dunia kuno dan sumber utama budaya dan tradisi India.

Namun telah menjadi misteri bagaimana mereka berhubungan baik dengan orang-orang kemudian maupun dengan orang-orang sezaman mereka," Shinde menjelaskan.

Baca Juga: Gubernur Maluku Sempat Nyatakan Perang ke Menteri Susi: 'Sebenarnya Kita Orang Maluku Tidak Benci Kepada Ibu Susi'

Sementara kita sekarang mengenal mereka melalui sisa-sisa perkotaan dan peninggalan 4.000 tahun, genom baru yang diurutkan menunjukkan peradaban Harappan kuno memiliki warisan yang jauh lebih besar.

"Orang ini dimakamkan di pemakaman Peradaban Lembah Indus, adalah bagian dari populasi yang merupakan sumber tunggal terbesar keturunan di hampir semua orang Asia Selatan saat ini," jelas Reich.

"Kami juga ingin mempelajari individu dari periode waktu lain dan lokasi geografis di Asia Selatan," kata Reich.

"Terutama sebelum dan setelah munculnya pertanian untuk memahami sejauh mana perubahan genetik menyertai transformasi ekonomi ini."

Baca Juga: Beratnya 50 Kg dengan Teriakan Seperti Bayi, Anggota TNI Ini Selamatkan Lumba-lumba yang Menggelepar di Pantai Tulungagung

Artikel Terkait