Penulis
Intisari-Online.com - Setelah menghabiskan 16 tahun di penjara, seorang pria yang telah membunuh seorang ibu beserta anaknya ini dieksekusi dengan cara disuntik mati.
Dilansir dari Mirror.co.uk padaKamis (5/9/2019), pada 2003, Billy Crutsinger membunuh Pearl Magouirk (89) dan Patricia Syren (71) di rumah mereka sendiri dalam serangan gila-gilaan.
Tubuh wanita tidak ditemukan selama dua hari setelah penikaman di Texas, AS dan penyelidikan DNA memberi petunjuk pada pelaku, yakni Crutsinger.
Dia pun menjadi orang kelima yang dieksekusi di Texas tahun ini dan yang ke-14 di negara ini.
Michele Hartmann, yang menuntut, mengatakan bahwa kematian para korban "masih sangat dirasakan oleh keluarga mereka dan warga Fort Worth".
Crutsinger dan pengacaranya berulang kali mengajukan banding agar eksekusi itu tidak dilakukan tetapi Mahkamah Agung AS menolak petisi terakhir pada 4 September.
Lydia Brandt, membela, berpendapat kliennya telah menderita kecanduan alkohol, trauma kepala dan depresi sejak peristiwa pembunuhan.
Brandt mengatakan bahwa Crutsinger telah kehilangan seorang anak perempuan yang baru lahir.
Tak hanya itu, putranya yang masih kanak-kanak meninggal karena tenggelam.
Putranya yang remaja menderita limfoa, saudaranya sakit-sakitan, ayahnya meninggal ditabrak mobil, dan saudara perempuannya terbunuh dalam tabrakan mobil di mana Crutsinger menjadi pengemudinya.
Baca Juga: Kisah Para Nelayan yang Ketakutan dan Jatuh Sakit Setelah Mengaku Melihat Pertempuran UFO di Langit
Namun keputusan untuk pembunuhan atas Magouirk dan Syren telah ditegakkan.
Crutsinger akhirnya ditemukan bersembunyi di sebuah bar di Galveston, Texas.
Seorang hakim sebenarnya tidak membenarkan penangkapan polisi karena tidak memiliki surat perintah dan gagal mengidentifikasi pelaku sebelum penangkapan.
Tetapi meskipun demikian, hakim Crutsinger menemukan pengakuannya dan sampel DNA adalah bukti yang dapat diterima di pengadilan atas pembunuhan tersebut.
Dalam pernyataan terakhirnya, Crutsinger berkata: "Hai, wanita-wanita, aku ingin memberitahu betapa aku mencintai kalian."
"Terima kasih telah berada di sini untukku."
"Kalian elah membawa kesenangan dalam hidupku yang kutahu akan berjalan singkat ini."
"Ada begitu banyak kehidupan yang akan kita jalani seperti kata orang-orang."
"Aku sekarang merasa damai dan akan bersama Yesus serta keluargaku."
"Aku akan melewatkan pancake-pancake itu dan pertunjukan-pertunjukan hitam putih yang kuno."
"Aku akan pergi ke surga di mana semuanya begitu berwarna."
"Ada banyak hal yang tidak kumengerti, sistem ini tidak sepenuhnya benar atau salah."
"Tapi aku merasa damai dan baik-baik saja dengan keputusan ini."
"Selama 16 tahun aku dipenjara, ada Tuhan di hatiku yang membuatku damai."
"Aku akan memberi tahu ibumu dan David aku senang kamu berhasil dan kamu tidak pingsan di telepon."
"Oke sipir, aku siap."