Find Us On Social Media :

Lakukan 'Atraksi Udara', 2 Pilot Ini Berakhir Tragis, Penyebabnya Gara-gara Hal Ini

By Afif Khoirul M, Kamis, 5 September 2019 | 19:00 WIB

Pesawat tersebut jatuh hingga menyisakan puing-puing terbakar.

Intisari-online.com - Melakukan atraksi udara bukanlah sesuatu yang mudah.

Perlu latihan berat dan jika terjadi kesalahan nyawa menjadi taruhannya.

Sama halnya dengan kisah berikut ini, dua pilot pesawat perang Rusia dikabarkan tewas dalam atraksi mengerikan.

Menurut Daily Mirror pada Kamis (5/9/2019), sebelum tewas menghantam tanah dan terbakar mereka melakukan aksi aeronautika "putaran mati" di wilayah Stavropol.

Baca Juga: Kisah 3 Siswa SMK yang Dikira Magang, Padahal Dijual Calo ke Perusahaan Kapal hingga Hilang Selama 9 Tahun

Kedua pilot tersebut adalah Mayor Yuri Bostsov dan Kapten Atryom Lychev dari 368 Resimen Penerbangan.

Penyebab kecelakaan itu kemungkinan besar disebabkan para penerbang tidak punya waktu menggunakan kursi ejektor mereka.

Sebelum pesawat pelatihan militer Su-27 mereka jatuh.

Baca Juga: Kasus ART Tewas Digigit Anjing Majikan: Benarkah Pemilik Anjing Harus Bertanggung Jawab Jika Anjingnya Gigit Orang Lain?

Pesawat tersebut menabrak daratan pada bagian hidunya terlebih dahulu, saat mereka melakukan Nesterov's Loop.

Ini melibatkan putaran vertikal setelah jatuh curam dan seperti namanya risikonya tinggi, dan mengancam nyawa.

Pencarian sedang dilakukan di mana sisa-sisa pilot terbakar masih dicari.

Pesawat itu lepas landas dari Buddynovsk dan tidak membawa amunisi apapun.

Perlu diketahui, Nesterov's Loop atau "putaran kematian" ini adalah salah satu teknik berbahaya.

Atraksinya diselesaikan dengan masuk lalu terjun, menarik hidung pesawat ke atas dan terbang dalam kuva tertutup di bidang bertikal (dengan bagian atas pesawat terbang menuju pusat dari putaran setiap saat, dan kemudian kembali terjun).

Baca Juga: Kisah Wanita yang Alami Masalah di Bekas Jahitan Sesar, Pengobatannya Tembus Hingga Rp42 Miliar

Manuver ini pernah mulai berakhir dalam penerbangan lurus dan datar. Karena pada masa lalu pesawat tidak memiliki kekuatan yang memadai.

Gaya ini dipraktikkan oleh Peter Nesterov dari Universitas Ukraina, Institut Politeknik Igor Sikorsky Kyiv.

8 September 1914, Nesterov menjadi pilot pertama yang menghancurkan musuh dalam pertempuran udara menggunakan gaya ini.

Dia menerbangkan Morane Saulnier tipe G dekat Zhovkva, Ukraina.

Nesterov menabrak Albatros B.II menyebabkan kedua pesawat rusak parah hingga mereka jatuh.

Akibatnya kedua pilot di dalamnya tewas karena cedera parah.

Baca Juga: Tolak Tukar Pemberian Sumbangan dengan Tidur Bersama, Relawan Amal Ini Diserang 'Calon Donatur'