Find Us On Social Media :

Sampai Sekarang Belum Baca KKN Desa Penari? Bukan Berarti 'Kudet', Justru Bisa Jadi Tanda Anda Orang Cerdas

By Nieko Octavi Septiana, Senin, 2 September 2019 | 13:00 WIB

 

Intisari-Online.Com - Cerita KKN di Desa Penari masih hangat diperbincangkan publik Indonesia.

Berawal dari thread pengguna Twitter yang ia tulis berdasarkan pengalaman kenalannya, cerita itu kini ramai di berbagai media sosial.

Meski banyak yang mengikuti kisah mistis dari sekelompok anak yang sedang KKN tersebut, ternyata ada juga orang-orang yang belum atau tak tertarik membacanya.

Bila Anda termasuk salah satunya yang belum membaca KKN di Desa Penari, tidak perlu merasa tidak update dan tidak perlu berkecil hati.

Baca Juga: Terkait KKN di Desa Penari, Peneliti Folklor: 'Tekanannya Bukan Pada Ini Masuk Akal atau Itu Tidak Masuk Akal'

Sebab ketidakmauan Anda untuk baca cerita horor yang sedang tren ini bisa jadi pertanda Anda punya IQ tinggi.

Pasalnya, ada sebuah penelitian dalam jurnal Evolution and Human Behavior pada 2015 yang menemukan bahwa sikap non-konformis adalah pertanda IQ tinggi.

Menurut temuan tersebut, orang-orang dengan IQ tinggi tidak membuat keputusan dengan mengikuti orang lain.

Akan tetapi, bila mereka memutuskan untuk mengikuti mayoritas, itu dilakukan dengan lebih strategis.

Baca Juga: Usai Viral Cerita KKN di Desa Penari, Akun yang Membagikan Kisahnya Mengaku Menyesal Karena Mengungkapkan Hal Ini

"Dengan kata lain, orang-orang pintar biasanya membuat jalannya sendiri karena mereka pikir mereka punya jawaban yang benar.

Tapi ketika mereka tidak yakin, mereka lebih mau daripada orang-orang dengan IQ biasa untuk mengikuti mayoritas," ungkap penelitian, seperti dilansir dari siaran persnya, 28 Juli 2015.

Para peneliti dari University of British Columbia (UBC) mendapatkan hasil tersebut setelah melakukan eksperimen mengenai informasi sosial atau informasi yang kita dapat dari orang lain terhadap 101 orang.

Dalam eksperimen ini, para partisipan diminta untuk membandingkan panjang berbagai garis.

Baca Juga: Kisah Horor KKN di Desa Penari Memang Punya Manfaat, Tapi Bisa Bikin Trauma Seumur Hidup Jika Tak Ikuti Aturan Ini

Namun, sebelum menjawab, mereka diberi tahu jawaban partisipan lain.

Mayoritas partisipan memutuskan dengan mengikuti pilihan mayoritas, apalagi bila pilihannya semakin banyak dan mereka semakin bingung.

Namun, tidak dengan orang-orang yang ber-IQ lebih tinggi.

Mereka lebih yakin dengan jawaban mereka sendiri dan tidak mudah dipengaruhi oleh jawaban orang lain.

Meski demikian, para peneliti menegaskan bahwa hasil temuan mereka bukan ingin mengatakan bahwa mengikuti mayoritas, atau dalam kasus ini ikut-ikutan membaca KKN di Desa Penari karena sedang tren, adalah hal yang buruk.

Baca Juga: Viral Cerita KKN Desa Penari di Media Sosial, Kenapa Kisah Horor Selalu Bikin Penasaran dan Menarik Perhatian?

Malah, menurut pemimpin studi Michael Muthukrishna yang mendapat gelar PhD dari departemen psikologi UBC dan kini mengajar di London School of Economics, konformitas atau mengikuti mayoritas bisa jadi hal baik.

"Manusia itu konformis dan itu adalah sesuatu yang baik untuk evolusi kultural. Dengan menjadi seorang konformis, kita meniru hal-hal yang populer di dunia dan hal-hal itu biasanya baik dan berguna," ujarnya.

Sebagai contoh, mayoritas orang tidak benar-benar mengerti bagaimana kuman bisa menyebabkan penyakit, tetapi mereka tetap cuci tangan setelah buang air karena itu baik untuk kesehatan.

Muthukrishna mengatakan, seluruh dunia kita terdiri dari hal-hal yang kita lakukan karena baik untuk kita, tetapi kita tidak tahu alasannya.

Baca Juga: Mahasiswi KKN Disuruh Bernyanyi Bergantian untuk Hibur Aparat Desa yang Sedang Pesta Miras, Kampus Sampai Lakukan Evakuasi

"Kita tidak perlu tahu alasannya, kita hanya perlu tahu bahwa orang lain juga melakukannya," katanya. (Shierine Wangsa Wibawa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Belum Baca KKN di Desa Penari? Mungkin Anda Punya IQ Tinggi