Find Us On Social Media :

Hendak Dikremasi, Mayat di Bali Ini Tertukar, Keluarga Panik dan Takut Jika Jenazahnya Tidak Ada di Kamar Mayat

By Afif Khoirul M, Kamis, 29 Agustus 2019 | 14:30 WIB

Ilustrasi mertua kremasi hidup-hidup menantunya sendiri karena dicap mandul

Maka dari itu pihaknya mengaku akan merapatkannya terlebih dahulu.

“Besok (hari ini) saya rapatkan untuk melihat sejauh mana kesalahan petugas. Tentu akan pembinaan dari manajemen kepada petugas tersebut,” tegasnya

Pihaknya pun mengaku mengetahui informasi tersebut sudah malam.

Sehingga pihaknya tidak sempat mengucapkan permohonan maaf kepada pihak keluarga.

Akan tetapi, pihak RSD Mangusada akan tetap ke rumah duka untuk bertemu dengan keluarga.

“Kami harus akui ada kekeliruan ini. Jadi, atas nama pihak rumah sakit, kami menyampaikan permohonan maaf dan akan bertemu langsung dengan pihak keluarga,” pungkasnya.

Baca Juga: Polisi Gerebek Kamar Pedofil dan Temukan Koleksi 30.000 Foto Serta Manekin Seukuran Anak-anak, Nur Fitri Merasa Tak Melakukan Kesalahan

Tak Ingin Dibesar-besarkan

Keluarga pemilik jenazah atas nama I Nyoman D asal Banjar Babakan Kangin, Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi, Badung tak ingin masalah tertukarnya jenazah dibesar-besarkan.

Pasalnya pihak keluarga tidak ingin memperpanjang masalah tersebut.

Apalagi pihak RSD Mangusada pun secara langsung telah mendatangi rumah duka untuk menyampaikan permohonan maaf.

Nyoman Gede Budiasa yang merupakan keponakan korban mengaku memaklumi peristiwa itu.

Pasalnya dari pihak keluarga juga tidak melihat atau membuka jenazah di kamar jenazah sebelum dibawa untuk dilakukan upacara.

“Tapi sebenarnya kita mengambil jenazah sudah sesuai prosedur. Pertama kami menunggu ambulance, setelah itu di cek jenazah atas nama yang kami sebut. Nah pada waktu itu, ada dua jenazah atas Nama I Nyoman D dan atas nama I Nyoman L,” jelasnya saat di temui Rabu (28/8/2019).

Lanjut ia mengatakan jenazah yang diambil sesuai data yang ada.

Sehingga lanjut Budiasa mengaku mengambil jenazah atas nama Nyoman D dan langsung di bawa ke ambulans.

“Saya juga tidak melihat, karena data sudah pasti benar. Namanya kita berduka, yaa.. langsung kita bawa ke kremasi untuk dilakukan upacara,” katanya.

Pihaknya mengaku, setelah ingin diupacarai, pihak keluarga baru tau jenazah tertukar.

Ia pun langsung kembali ke RSD Mangusada untuk mengecek jenazah pamannya tersebut.

“Setelah saya cek di kamar jenazah, janazah paman saya ternyata masih di freezer. Hanya saja label namanya atas nama I Nyoman L,” bebernya.

Dengan ditemukan jenazah pamannya tersebut, pihaknya mengaku fokus untuk melakukan proses pengabenan jenazah di Krematorium Cekomaria.

“Astungkara si tidak ada masalah. yang jelas harapan kami proses upacaranya keluarga tidak ada masalah,” ungkapnya.

Disinggung mengenai adanya permintaan maaf dari RSD Mangusada, Nyoman Gede Budiasa mengatakan sangat berterimakasih karena RSD Mangusada sudah menyelesaikan masalah dengan kekeluargaan.

Pihaknya pun kembali mempertegas bahwa kasus itu tidak ingin dibesar-besarkan.

“Kami dari pihak keluarga tidak terlalu mempermasalahkan masalah ini, Inti tujuan dari kami proses pengabenan orang tua kami berjalan dengan lancar. Selain itu kami juga berterimakasih, karena jajaran RSD secara langsung kesini, mampir dengan menyatakan permohonan maafnya,” pungkasnya.