Salah satunya dengan memberikan bantuan perawatan kepada rumah tradisional yang masuk dalam kategori cagar budaya.
Dilansir dari situs resmi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, rumah tersebut dahulu pernah digunakan sebagai sekolah rakyat dengan menempati pendopo yang disekat menjadi dua ruangan untuk digunakan sebagai kelas.
Rumah ini terdiri atas beberapa bagian, antara lain teras, pendopo, pringgitan, tiga sentong, dan gandok kiwo.
Gandok kanan sudah tidak ada. Gebyok masih asli, tetapi bagian depan sebagian sudah diganti kaca.
(Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Mau Menjual, Surahmi Merawat Sendiri Rumah Berusia 1 Abad"