Find Us On Social Media :

Petani Garam Menderita Gara-gara Harga Garam Anjlok, Menteri Susi Marah: Impornya Terlalu Banyak, Bocor Pula!

By Ade S, Jumat, 23 Agustus 2019 | 14:15 WIB

Menteri Perikanan Kelautan Pudji Astuti saat panen garam di Pamekasan, Jumat (11/9/2015).

Ada beberapa kecamatan di Brebes yang terkena imbas anjloknya harga garam seperti Kecamatan Tanjung, Wanasari, Brebes, dan beberapa desa di Kecamatan Losari.

Ketua Kelompok Tani (Gapoktan) Garam Desa SawojajarArif Ghoni mengungkapkan, anjloknya harga garam terjadi sejak Juni 2019..

Ia menyakini masuknya garam impor menjadi salah satu penyebab harga garam lokal terjun bebas.

Sementara itu di Karawang, para petani garam di Ciparagejaya, Kecamatan Tempuran memilih tidak produksi karena tambah garam mereka terpapar tumpahan minyak akibat kebocoran pada anjungan Lepas Pantai YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore Nort West Java (PHE ONWJ).

"Selama seminggu dari tanggal 20 hingga 27 Juli kami tidak panen (garam)," ujar Ketua Koperasi Garam Segarajaya Karawang, Aep Suhardi, saat dihubungi, Senin (29/7/2109).

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, air yang terpapar minyal di lahan mereka langsung dikeluarkan kembali.

Mereka khawatir hal itu akan berpengaruh terhadap garam hasil produksi.

Di Ciparage sendiri, sekitar 40 persen tambak garam yang terdampak.

"Bahan baku garam adalah air laut. Kalau air lautnya terpapar minyak, kami tidak bisa berproduksi," kata dia.

Baca Juga: Mengaku Kemasukan Roh dan Tak Kenal, Perusak Rumah Menteri Susi Justru Terlacak Sering Hina Menteri Susi di Media Sosial