Find Us On Social Media :

Petani Garam Menderita Gara-gara Harga Garam Anjlok, Menteri Susi Marah: Impornya Terlalu Banyak, Bocor Pula!

By Ade S, Jumat, 23 Agustus 2019 | 14:15 WIB

Menteri Perikanan Kelautan Pudji Astuti saat panen garam di Pamekasan, Jumat (11/9/2015).

Harga garam lokal anjlok

Sejumlah petani garam lokal di pesisir pantai utara (Pantura) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah mengeluh karena saat panen, harga jual garam terjun bebas.

Pada 15 Agustus 2019, harga garam menajdi Rp 250 hingga Rp 300 per kilogram. Untuk harga normal biasanya harga jual garam Rp 700 hingga Rp 750 per kilogram

Menurut Raji, petani garam di Desa Krakahan, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, untuk bisa meraup untung, harga garam minimal harus di atas Rp 700. Jika di bawah itu, maka para petani garam akan merugi.

"Harga anjlok sejak bulan ini, awal Agustus. Padahal seharusnya ini lagi musim panen," kata dia, Rabu (14/8/2019).

Padahal ada puluhan petani garam yang mengolah lahan seluas 30 hektare di kecamatan tersebut yang mengalami nasib serupa.

Padahal untuk mengelola garam di luas lahan satu hektare, petani membutuhkan modal Rp 20 juta.

Jangankan untung, untuk mengembalikan modal saja tidak cukup.

Sebagian petani garam memilih menjualnya karena didesak kebutuhan dan sebagian lain menyimpannya sementara hingga harga stabil.