Find Us On Social Media :

Kasus 1 Warga dan 19 Kerbau yang Tersambar Petir Bersamaan, Ternyata Petir Paling Ganas di Dunia Ada di Indonesia, Ini Lokasinya

By Mentari DP, Rabu, 21 Agustus 2019 | 11:45 WIB

Kasus 1 warga dan 19 kerbau yang tersambar petir bersamaan.

Intisari-Online.com – Kabar mengejutkan datang dari Tapanuli.

Dilaporkan Sinto Riono Habeahan (27), seorang warga yang tewas tersambar petir.

Tragisnya, tidak hanya Sinto yang tewas. Melainkan dia tewas bersama 19 ekor kerbau yang berada di kandang miliknya.

Sinto Riono memanglah seorang pengembala 19 kerbau.

Baca Juga: Nasib Miris Keluarga Korban dari Obat Kedaluwarsa: Istri Sakit, Suami Dipecat, hingga Belum Bayar Kontrakan

Lalu dia disambar petir saat berada di kandang di samping kediamannya di Desa Uratan, Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah, Senin (19/8/2019) sore.

Akibat dari kejadian ini seluruh kerbau yang mati itu dikuburkan dalam lubang besar pada Selasa (20/8/2019) dan harus diangkat dengan alat berat.

Sementara Sinto sudah diberikan kepada keluarganya.

Bicara soal petir, sudah ada banyak orang yang terkena sambaran petir. Ada yang selamat. Ada yang tidak.

Jika pun selamat, beberapa korban umumnya punya luka bakar di tubuh mereka.

Dan tahukah Anda bahwa petir paling ganas di dunia ada di Indonesia?

Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian pada medio 2002 yang dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Dipl. Ing. Reynaldo Zoro dari Institut Teknologi Bandung.

Ternyata Depok memiliki petir yang paling ganas di dunia. Bahkan rekor itu tercatat di Guinness Book of World Record.

Penelitian yang disponsori PLN Cabang Depok, pada bulan April, Mei, dan Juni 2002, dengan menggunakan teknologi lighting position and tracking system (LPATS), itu mendapati arus petir negatif berkekuatan 379,2 kA (kilo Ampere) dan petir positif mencapai 441,1 kA.

“Dengan kekuatan arus sebesar itu, petir mampu meratakan bangunan gedung yang terbuat dari beton sekalipun," kata Zoro kepada Warta Kota.

Selama ini, Indonesia memang dikenal sebagai negara dengan sambaran petir cukup tinggi.

Zoro menjelaskan, kondisi meteorologis Indonesia memang sangat ideal bagi terciptanya petir.

Tiga syarat pembentukan petir - udara naik, kelembapan, dan partikel bebas atau aerosol - terpenuhi dengan baik di Indonesia sebagai negara maritim.

Sebelumnya, penelitian Zoro dipusatkan di kawasan Tangkuban Perahu, Jawa Barat, dengan anggapan di daerah itu sambaran petir cukup besar.

Tak dinyana, penelitian mutakhir justru menemukan daerah Depok, khususnya wilayah selatan seperti Sawangan dan Cinere.

Menurut Zoro, Depok merupakan daerah yang dipengaruhi angin regional dan angin lokal.

Yakni angin dari lembah dan angin gunung dari Bukit Barisan, serta angin lokal dari angin darat dan angin laut Kepulauan Riau dan Selat Malaka.

Gerakan angin itulah yang menyebabkan pembentukan awan petir dengan kerapatan dan sambaran petir sangat tinggi.

Baca Juga: Seorang Warga dan 19 Kerbau Disambar Petir Bersama, Semua Kerbau Lalu Dikubur dalam Satu Lubang, Ini Foto-fotonya