Penulis
Intisari-Online.com - Manusia memang memiliki sejarah panjang dalam mengembangkan cara-cara mengerikan untuk saling menyakiti.
Namun salah satu metode yang paling mengerikan ternyata melibatkan hewan: tikus.
Banyak orang yang secara alami merasakan rasa takut dan jijik terhadap tikus.
Lebih jauh, tikus-tikus itu ternyata dalam keadaan tertentu dapat mengunyah apa saja, termasuk daging manusia.
Atas hal tersebut di atas, maka perpaduan dengan tikus akan membuat alat siksa yang sempurna.
Rat torture, yakni salah satu bentuk penyiksaan tikus yang paling jahat dengan meletakkan tikus di dalam setengah kandang dan meletakkannya di atas perut korban.
Kemudian, kandang perlahan-lahan dipanaskan.
Panas yang sangat akan membuat tikus-tikus itu menggila dan berusaha melarikan diri.
Tikus pun akan mulai menggali melalui satu-satunya permukaan lembut yang dapat ditemukannya: perut korban.
Dengan cakar dan gigi yang tajam, tikus dengan cepat menggerogoti usus korban, menyebabkan rasa sakit dan teror yang luar biasa.
Salah satu kegunaan pertama yang didokumentasikan dari teknik jahat ini terjadi di Eropa abad ke-17 selama Pemberontakan Belanda.
Alat itu digunakan untuk menyiksa Diederik Sonay.
Namun teknik ini juga digunakan pada akhir abad ke-20.
Diktator Chili Augusto Pinochet diduga digunakan penyiksaan tikus terhadap lawan politik selama pemerintahannya.
Namun penggunaan tikus untuk alat penyiksaan bukan hanya itu.
Hampir sama dengan pemerintahan teror Pinochet di Chili, junta militer yang mengendalikan Argentina merancang inovasi jahat yang serupa.
Alih-alih menempatkan tikus pada perut, Argentina menggunakan tabung teleskopik untuk memandu tikus di dalam tubuh tahanan melalui dubur atau vagina.
Tentu saja, siksaan tikus tidak selalu harus begitu rumit untuk menjadi efektif.
Menara London memiliki kamar yang disebut sebagai "Rats Dungeon."
Ruangan itu adalah sel hitam pekat di bawah garis air Sungai Thames.
Ketika sungai naik, tikus-tikus yang tersapu dari tepiannya akan melayang dan mulai menggigit daging para tahanan di penjara bawah tanah.
Di sebuah ruangan kecil tanpa cara untuk menghindarinya, para tahanan perlahan-lahan akan menjadi gila ketika tikus menggerogoti anggota tubuh mereka.
Bayang-bayang bahwa tikus akan memakan tikus atau berjalan-jalan di tubuh sudah menjadi mimpi buruk bagi para korbannya.
Tetapi ketakutan itu juga merupakan cara yang baik untuk menambahkan unsur psikologis pada penyiksaan ketika tujuannya hanya untuk menimbulkan penderitaan.
Tetapi pada akhirnya, ada beberapa kasus spesifik yang didokumentasikan tentang penyiksaan yang menggunakan tikus.