Find Us On Social Media :

Bukan Cinta Indonesia, Alasan Sebenarnya Laksamana Muda Maeda Biarkan Rumahnya Jadi Tempat Penyusunan Naskah Proklamasi Ternyata 'Manusiawi' Belaka

By Ade S, Jumat, 16 Agustus 2019 | 13:45 WIB

Laksamana Muda Maeda

Antara Soekarno-Hatta dan golongan Pemuda tak ada perbedaan prinsip tentang kemerdekaan Indonesia, hanya berbeda dalam cara.

Juga di dalam zaman Jepang usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti-henti.

Di dalam zaman Jepang ini, tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka. Tetapi pada hakekatnya tetap kita menyusun tenaga kita sendiri, tetap kita percaya pada kekuatan kita sendiri.

Demikian amanat Bung Karno mendahului pembacaan Proklamasi menurut almarhum Prof. Moh. Yamin SH dalam bukunya Dari Proklamasi sampai Resopim.

Ada perbedaan pebdapat antara golongan Soekarno-Hatta dan golongan pemuda pada masa itu tentang unsur Jepang.

Golongan Pemuda tak mau tahu Jepang, mereka menolak sama sekali kemungkinan adanya kesan seakan-akan kemerdekaan yang akan diproklamasikan adalah “hadiah” Jepang.

Golongan Soekarno-Hatta juga tetap bersandar pada kekuatan sendiri, tetapi mereka memandang unsur kekuatan Jepang yang masih ada, sebagai realitas yang tak dapat diabaikan, justru untuk menyusun organisasi dan kekuatan revolusi selanjutnya.

Keduanya tetap hendak mempergunakan Panitia Persiapan Kemerdekaan yang ditambah dengan unsur Pemuda dan unsur-unsur lain sebagai tempat musyawarah dan penyalur.

Karena itu diputuskan berapat pada tanggal 16 Agustus jam 10 agi di kantor Dewan Sanyo Pejambon 2.

Baca Juga: Berkat Foto-foto Ini, Kita Seolah Bisa Melihat Langsung Momen-momen Proklamasi Kemerdekaan Indonesia