Find Us On Social Media :

Bukan Cinta Indonesia, Alasan Sebenarnya Laksamana Muda Maeda Biarkan Rumahnya Jadi Tempat Penyusunan Naskah Proklamasi Ternyata 'Manusiawi' Belaka

By Ade S, Jumat, 16 Agustus 2019 | 13:45 WIB

Laksamana Muda Maeda

Pada tanggal 14 Agustus ketiga utusan itu tiba kembali di lapangan terbang Kemayoran.

Di depan orang banyak yang datang menyambut, Bung Karno berkata, “Kalau dahulu saya berkata, sebelum jagung berbuah Indonesia akan merdeka, sekarang saya dapat memastikan Indonesia akan merdeka sebelum jagung berbunga.”

Selama di Jakarta, pak Sayuti dan istri tinggal di rumah Bung Karno, Pegangsaan Timur 56.

Menurut penuturannya sendiri ia bukan tokoh dalam kejadian-kejadian yang bersejarah. Ia hadir sekadar sebagai pembantu pribadi Bung Karno.

Sedangkan Bu Trimurti, murid lama Bung Karno, bertindak sebagai sekretaris pribadi.

Pada tanggal 16 Agustus malam, sewaktu mereka sedang duduk-duduk di beranda rumah Pegangsaan Timur 56, datanglah 2 orang pemuda Wikana dan Subadio.

Pak Sayuti dapat mendengarkan percakapan mereka dari tempat ia duduk. Kedua pemuda itu atas nama kawan-kawannya mendesak agar diadakan proklamasi kemerdekaan segera.

Bung Karno menjawab, beliau punya kawan, karena itu sebelum bertindak sesuatu perlu konsultasi lebih dulu dengan mereka. Kalau tak percaya boleh digorok lehernya!

Kemudian datang tokoh-tokoh lain: Bung Hatta, Subardjo SH, Dr. Sanusi, Iwa Kusumasumantri SH, Dr. Buntara.

Baca Juga: Tanpa Dua Sosok Ini, Mungkin Kita Tak akan Pernah Melihat Suasana Proklamasi Kemerdekaan RI