Find Us On Social Media :

Beginilah Tulisan Tangan Bung Karno yang Luar Biasa, Isaratkan Masa Depan dengan Percaya Diri

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 14 Agustus 2019 | 19:00 WIB

 

Intisari-Online.com – Bung Karno banyak dikenal melalui pidato-pidatonya (baik lisan maupun tulisan) juga melalui cerita orang-orang terdekatnya.

Dalam rubrik Grafologi yang pernah ada di Majalah Intisari, penulisnya Deborah Dewi, membahas tulisan tangan Bung Karno, dalam judul Tulisan Soekarno yang Luar Biasa, di edisi Februari 2012.

Anggap saja kita tidak pernah membaca atau mendengar cerita tentang Bung Karno, dan hanya sebatas mengetahui bahwa dia adalah orang yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Anak Kartosuwiryo Kembali ke Pancasila: Mengingat Tangis Bung Karno saat Tanda Tangani SK Hukuman Mati Kartosuwiryo, Sahabatnya Sendiri

Kita mencoba mengetahui kepribadiannya dalam analisis grafologi.

Dari empat contoh tulisan tangan Bung Karno yang ditulis pada situasi dan kondisi yang berbeda, ditemukan sebuah konsistensi pola.

Hal ini menandakan bahwa mantan orang nomor satu di Indonesia ini memiliki kepribadian yang cukup stabil. Konsistensi ketiga sinyal tersebut tidak berubah dari masa ke masa.

Baik ketika Bung Karno sedang menulis di bawah tekanan yang cukup hebat pada waktu menulis teks Proklamasi Bangsa Indonesia maupun ketika dia menulis hal-hal yang sifatnya umum.

Presiden dari masa Orde Lama ini bermimpi untuk merdeka meskipun secara logika hal tersebut terlihat sulit, mengingat dari segi kemampuan ekonomi maupun militer Indonesia pada waktu itu sangat jauh di bawah Belanda maupun Jepang.

Kombinasi Right Slant (pola kemiringan ke kanan pada tulisan) yang ditandari garis hijau serta High T-Bar (penulisan huruf T dengan garis yang di buat di atas huruf-huruf vokal a, e, i, o, dan u) yang ditandai lingkaran merah pada tulisan-tulisan beliau adalah salah satu jawaban di balik optimisme dan dorongan sosok Bung Karno untuk maju.

Baca Juga: Kamar di Hotel Tempat Berlangsungnya Kongres V PDI-P Ini Dianggap Sebagai ‘Kamar Suci Bung Karno’, Apa Keistimewaannya?