Find Us On Social Media :

Demi Hidupi Ayah dan Adiknya, Aria Jadi Pelayan Sepulang Sekolah, Gajinya Rp15 Ribu per Hari

By Tatik Ariyani, Minggu, 11 Agustus 2019 | 13:00 WIB

Aria Kusuma Wijaya berdiri di samping ayahnya Norman Saputra yang mengalami kelumpuhan

Zawa merupakan siswi kelas XI di SMA 6 Pematangsiantar.

"Guru-guru saya tau masalah baru-baru ini ketika adik saya ijin kepada guru untuk tidak ikut pramuka. Kebetulan pramuka kewajiban di sekolah,"katanya.

"Baru-baru ini saya terbuka.

Saat guru nanya adik kenapa tidak bisa, adik bilang harus menjaga ayah yang sedang sakit.

Dan guru mencoba mencari kebenarannya dan dari situlah juga guru tau kalau saya abangnya Zawa Kencana. Guru saya juga sudah datang ke rumah ini," ungkap Aria Kusuma Wijaya.

Tak Bisa Berobat karena BPJS Belum Bayar

Ayah Aria Kusuma Wijaya, Norman Saputra (49) memiliki kondisi yang memprihatinkan. Ia mengalami sakit lumpuh tidak dapat bergerak.

Tubuh Norman juga tampak kurus kering.

Kerangka tubuhnya juga tampak terlihat jelas.

Norman juga tidak dapat menggunakan kartu BPJS karena tertunggak selama tujuh bulan.

"Pernah memang saya mendapat perawatan di Rumah Sakit Tentara lewat bantuan partai Nasdem, saat itu sudah baikan tapi tidak lama kambuh lagi.

Sejak dari itu saya tidak berobat karena tidak uang" ucapnya saat diwawancarai terbaring di rumahnya.

Baca Juga: Mau Hilangkan Bau Prengus Daging Kambing dan Membuatnya Jadi Lembut? Yuk Coba Cara Berikut!

Norman menceritakan pernah bekerja di bidang pemasaran jual beli tanah dan rumah.

Pernah juga dipercaya sebagai ketua PAC Partai Nasdem, Kecamatan Sitalasari.

Sejak sakit, semua sumber mata ekonomi mati.

Sebagai duda yang ditinggal mati istrinya lima tahun silam, Norman Saputra berusaha memperjuangkan kedua anaknya.

Dia tidak menyangka, masalah ini bisa saja muncul dari beban pikiran sejak ditinggal istrinya.

Norman Saputra mengaku bahwa hingga saat ini jenis penyakit yang menggorogoti tubuhnya belum diketahui. Tapi awalnya sesak.

Sesuai keterangan dokter, ia menderita TBC.

Hanya saja, diagnosa tersebut seolah belum dapat dia terima mengingat kondisi fisiknya dan juga tidak pernah batuk darah.

"Usai dari rumah sakit, saya sudah lumayan, naik berat badan. Tetapi sekarang drop lagi, khususnya sejak lebaran kemarin" jelasnya dengan nada pelan sembari sesekali batuk.

Norman mengakh sangat salut dengan perjuangan puteranya.

Ia mengaku sedih melihat Aria setiap hari sibuk mengurusinya.

Bahkan, harus memikirkan biaya hidup dan biaya kontrakan rumah Rp 2 juta per tahun.

Norman mengaku tidak berani lagi memaksakan diri pergi ke kamar mandi karena sudah dua kali jatuh.

"Kayak manalah mau ke kamar mandi tenaga sudah tidak ada lagi.

Paling parah sehabis lebaran.

Sebelum lebaran masih bisa jalan-jalan.

Sekarang saya hanya bisa terbaring saja, karena kalau jalan selalu sesak.

Dulu, kalau sesaknya hilang bisa jalan pelan-pelan.

Tapi sekarang total tidur aja,"pungkasnya.

Baca Juga: Lebih dari Hanya Memenuhi Galeri, Ini Segudang Manfaat Liburan Bagi Kesehatan Mental, Jadi Jangan Ragu Keluarkan Uang

(Tommy Simatupang)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Bergaji Rp 15 Ribu Per Hari, Aria jadi Pelayan setelah Pulang Sekolah untuk Hidupi Ayah dan Adiknya