Find Us On Social Media :

'Hei Wanita yang Pakai Kelom Geulis, Mari Duduk Dekat Saya', Penuturan Beberapa Wanita Mengenai Sosok Bung Karno

By Nieko Octavi Septiana, Sabtu, 10 Agustus 2019 | 19:30 WIB

Sepuluh tahun kemudian, Rima yang sudah menjadi bintang film, bertemu lagi dengan Bung Karno di Jakarta. Sejak itu ia sering ter libat dalam ba-nyak kegiatan di istana.

Suatu saat ibunya, perancang dan perintis dunia mode Indonesia, Non Kawilarang, pergi ke Hongkong.

Rima yang tomboi sejak remaja, ingin memakai mobil ibunya. Sayang ia tak punya uang untuk membeli BBM secara rutin.

Maka ia minta kepada Bung Karno agar diizinkan mengisi tangki mobilnya di pompa bensin istana. Ternyata diizinkan.

"Kalau kebetulan Bung Karno ada, saya mampir dan ngobrol-ngobrol. Beliau banyak memotivasi saya, memberi saran untuk membaca buku tokoh-tokoh wanita dunia, dan bercerita tentang banyak hal," kata Rima

Terkait nama Rima Melati juga ada ceritanya. Sekitar awal 1960-an Bung Karno suka mengganti nama orang yang dikenalnya, yang dirasa kebarat-baratan.

Maka nama Baby Huwae disarankan untuk diganti Lokita Purnamasari dan sampai akhir hayatnya Baby Huwae memakai nama itu.

Sedangkan Marjolein Tambajong, panggilannya Leintje, nama asli Rima Melati, memang pernah dikatakan kebarat-baratan oleh Bung Karno.

Marjolein yang ketika itu sedang mengandung anak kedua, ingin memberi nama Rima kepada si anak jika perempuan.

la diilhami tokoh Rima the Bad Girl dalam film Green Mansions (1959) yang diperani Audrey Hepburn.

"Sayang, janin itu meninggal sebelum dilahirkan. Leintje, yang terpukul, menceritakan peristiwa itu kepada Bung Karno, sekaligus mengutarakan keinginannya untuk mengambil alih nama Rima, dikombinasi dengan "Melati".

"Bung Karno bilang 'That's a good name'. Sejak saat itu beliau selalu memanggil saya Rima Melati. Kepada setiap orang beliau memperkenalkan saya sebagai Rima Melati."

Baca Juga: Kisah Robinson Sinurat, Anak Petani yang Berhasil Lulus S2 di Columbia Univesity dan Bertemu Barack Obama