Find Us On Social Media :

'Hei Wanita yang Pakai Kelom Geulis, Mari Duduk Dekat Saya', Penuturan Beberapa Wanita Mengenai Sosok Bung Karno

By Nieko Octavi Septiana, Sabtu, 10 Agustus 2019 | 19:30 WIB

Dari Yogya mereka ke Magelang karena Bung Karno ingin dipijat oleh istri Bupati Magelang, Sujudi, yang pintar memijat.

"Kami dibawa dengan mobil seven seats. Di depan ada sopir dan ajudan, di tengah dan belakang ada Bung Karno, Bu Fat, ipar saya, keponakan, dan saya," kenang Mien.

Dalam perjalanan itu, Ny. Fatmawati yang sedang mengidam, setiap saat minta berhenti untuk membeli apa saja yang dia inginkan.

Bung Karno menuruti saja, banyak tertawa menanggapi kemanjaan istrinya.

Mien ingat, Ny. Fatmawati bilang, "Dulu saya diramalkan kawin dengan orang kaya."

Mendengar itu, Bung Karno menanggapi, "Bukankaya materi, tapi kaya pengalaman."

Mien lalu menyimpulkan, Presiden Soekarno memberi perhatian besar pada soal moralitas dan kepribadian ketimbang materi, dan itu mendasari sikapnya dalam berhubungan dengan banyak orang.

Soal ini Mien juga pernah merasakan hikmahnya ketika ia dilamar oleh Soedarpo Sastrosatomo melalui orang tuanya.

Ayah Mien yang belum tahu Soedarpo menanyakannya kepada Bung Karno. Jawabnya, "Oh, saya kenal Soedarpo. Ia asisten Perdana Menteri Sjahrir. Saya menggaransinya." .

Penuh wibawa namun sopan

Penyanyi dan pencipta lagu Titiek Puspa pun melihat betapa Bung- Karno bisa, menempatkan diri saat berhadapan dengan orang yang baru dikenal. Ketika itu tahun 1959, tak lama setelah Titiek. hijrah ke Jakarta dari Semarang.

Sebagai peraih gelar Bintang Radio, ia diundang untuk menyanyi di Istana Merdeka.

Bung Karno mengampirinya dan bilang, "Oh, ini to yang namanya Titiek Puspa," sambil mengulurkan tangan. Penuh wibawa tapi amat sopan. Titiek merasa tenang, tidak minder, apalagi takut.

Baca Juga: Mahasiswa yang Sidang Skripsinya Diuji Menteri Sri Mulyani, ‘Ayah Saya Hanya Lulusan SD dan Saya Sarjana Pertama di Keluarga'