Find Us On Social Media :

PPI Tangsel Sebut Tak Ada Kontak Fisik Selama Latihan dan Beri Alasan Mengenai Perusakan Buku Harian Merah Putih Aurel

By Nieko Octavi Septiana, Minggu, 4 Agustus 2019 | 12:00 WIB

Aurel, calon pembawa baki Bendera Merah Putih untuk upacara 17 Agustus 2019 meninggal dunia.

Melansir dari Tribunjakarta.com, PPI Tangsel mengatakan pelatihan sesuai dengan standard pola pembinaan.

"Dalam pelatihan pun kami tidak ada kontak fisik dalam latihan itu tidak ada. Dalam pelatihan yang sudah disepakati tim semuanya ya standard pola pembinaan. Ya kalau hukuman, hukuman biasa," ujar Ketua PPI Tangsel, Warta Wijaya saat ditemui di Pemkot Tangsel, Ciputat, Jumat (2/8/2019).

Warta menjelaskan diklat para calon paskibraka itu sudah mulai dari 1 Juli 2019 di bawah binaan PPI sampai 21 Juli 2019.

Kemudian pada 22 - 31 Juli 2019, pelatihan dibina oleh anggota TNI dari Batalyon Kavaleri 9.

Warta menjelaskan peserta berlatih setiap Senin-Kamis, lalu Sabtu dan Minggu. Sementara setiap Jumat libur.

Setiap latihan para peserta diklat sudah harus datang pukul 06.00 WIB dan pelatihan selesai maksimal 16.30 WIB.

Porsi latihan seperti demikian disebut Warta sama dengan calon Paskibraka di tahun-tahun sebelumnya.

"Porsi latihan itu sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan dari Kaveleri pun bukan pertama kali. Dia sudah beberapa kali bergabung bersama kami, karena memang setiap tahunnya Paskibraka diiringi dengan militer berbeda-beda, tahun ganjil itu dengan Yon Kavaleri, tahun genap dengan Arhanud," ujarnya.

Mengenai Aurel, Warta menyebut gadis itu memiliki kondisi tubuh paling prima hingga disepakati menjadi pembawa baki.

Warta menyebutkan Aurel hanya pernah izin sakit satu kali di periode awal latihan.

Baca Juga: Agung Hercules Meninggal Dunia: Sering Sakit Kepala di Bagian yang Sama? Bisa Jadi Itu Gejala Kanker Otak!

 

"Dia itu paling sedikit bahkan tidak pernah masuk tim kesehatan tim medis itu tidak pernah. Dia anaknya kuat dia anaknya lincah. Bahkan karena kemampuannya dia kita sepakati bersama untuk membawa baki," ujarnya.

Saat ini diklat sudah memasuki latihan bersama dengan tim pengiring, dan tidak ada porsi latihan yang dikurangi atau berubah.

"Kami sekarang sudah bergabung dengan pasukan pengiring, pasukan 45 dari tentara. Pelatihan seperti biasa, tidak ada yang berubah," ujarnya.

Terkait meninggalnya salah satu peserta diklat, Warta mengatakan belum ada komunikasi serius antara PPI dan pihak keluarga Aurel.

"Terakhir saat kita datang ke sana untuk melayat saja. Mungkin karena situasinya juga masih syok," ujarnya.