Penulis
Intisari-Online.com - Ular Plumed atau ular berbulu adalah mitos Mesoamerika yang telah memesona orang-orang modern.
Ular merupakan dewa yang sangat dihormati yang diyakini membawa kabar baik dan peradaban bagi umat manusia.
Peran utamanya di zaman kuno terbukti dari fakta bahwa tidak hanya seluruh kuil, tetapi seluruh kota dibangun sebagai pusat ibadah untuknya.
Bagunan yang paling terkenal adalah piramida Kukulcan di Chichen-Itza, Meksiko.
Ular, Dewa Pencipta Pusat
Mengapa bangsa Maya sekitar seribu tahun yang lalu membangun piramida untuk menyembah seekor ular?
Ini mungkin tidak masuk akal bagi masyarakat modern, namun Ular Plumed adalah dewa utama di Meksiko kuno.
Baca Juga: Dihargai Jutaan Rupiah dan Dianggap Pembawa Untung, Bagaimana Seekor Kadal Bisa Miliki 3 Ekor?
Dalam pandangan mereka, ketika Ular Plumed menghilang, peradaban mereka akan menderita, tetapi ketika dia kembali mereka akan mengalami kelahiran kembali dan berkembang.
Dikatakan bahwa ketika kaisar Aztec Montezuma menghadapi pendaratan Hernan Cortez di Santa Cruz, dia percaya bahwa Cortez adalah jelmaan Ular Plumed yang kembali.
Ular Plumed diberi tanda 9 Wind dan mewakili kekuatan spiritual positif orang-orang kuno Meksiko.
Mitologi Ular Global
Ular memainkan peran mitologis yang sangat penting dalam banyak kebudayaan kuno lainnya.
Contohnya, benda seni tertua yang terpelihara di dunia adalah python raksasa berusia 70.000 tahun.
Demikian pula, bagi penduduk asli di Australia, Rainbow Serpent adalah dewa pencipta utama dan di Amazonas yang merupakan anakonda besar pencipta manusia.
Dan apa yang disadari oleh orang-orang kuno Mesoamerika adalah bahwa sejarah, termasuk naik turunnya peradaban, didorong oleh gelombang penciptaan.
Sebenarnya ada sembilan gelombang penciptaan yang menciptakan alam semesta dan arah evolusi yang telah ditentukan sebelumnya.
Alasan mengapa Ular Plumedjuga dinamai 9 Wind adalah karena ada sembilan gelombang spiritual yang sesuai dengan sembilan tingkat penciptaan sebagaimana dilambangkan oleh piramida-piramida.
Mereka sadar akan sembilan gelombang yang mendasari medan kuantum yang mendorong evolusi alam semesta, planet kita, dan juga umat manusia.
Siklus Penciptaan dan Penghancuran
Ular Plumed yaitu gerakan gelombang penciptaan yang menghasilkan naik turunnya peradaban.
Kebangkitan dan kejatuhan peradaban yang digambarkan oleh gerakan ini dan mencerminkan kebenaran yang sangat mendalam tentang keberadaan kita dan kekuatan pendorong evolusi.
Orang-orang kuno yang menyembah ular itu tahu ahwa sejarah serta peradaban memiliki gerak naik dan turun.
Mereka mencoba memetakan gerakan ini dalam istilah mitologis atau menyimpan kekuatan spiritual dalam sebuah perwujudan.
Mereka juga tahu bahwa kulit ular bisa meranggas dan menghilang, yang kemudian dijadikan simbol naik-turun peradaban.