Find Us On Social Media :

Teror Musim Kawin Piton, Saat Banyak Langit-langit Rumah di Australia Hancur Gara-gara Piton yang Sedang 'Bercumbu'

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 30 Juli 2019 | 17:30 WIB

Dua ular piton dengan panjang masing-masingnya mencapai 5 meter.

Intisari-Online.com - Sepasang suami istri dibuat bingung setelah dua piton yang kawin terjun bebas dari atap rumah mereka.

Matt Hagan, seorang penangkap ular yang menanggapi keadaan darurat, mengungkapkan bahwa panggilan rumah seperti itu bukanlah kejadian yang jarang.

Terkhusus pada saat-saat puncak musim kawin ular Australia.

Matt, dari Cairns Snake Catcher, bergegas ke rumah pasangan itu setelah mereka melihat langit-langit mereka retak karena menanggung berat gabungan 40 kg ular besar.

Baca Juga: Kelebihan Saldo Rp10 Miliar Nasabah Bank Mandiri Belum Dikembalikan, Begini Hukum Menggunakan Uang Salah Transfer

Ketika dia tiba di rumah di Cairns, Far North Queensland, Australia, dia menemukan dua ular piton dengan panjang masing-masingnya mencapai 5 meter.

Bukan rahasia lagi, bahwa ular diketahui mengganggu warga Australia selama musim kawin dan sering muncul dari atap.

Tak hanya terjadi di Australia, baru-baru ini kejadian serupa juga terjadi di Afrika.

Baca Juga: Narkoba Terbukti Merusak Tubuh, Seperti Ini Foto Mengejutkan Transformasi Wajah Beberapa Penggunanya

Rabu, (24/7/2019), seekor piton yang sangat besar jatuh dari atap ruang parlemen di Nigeria pada tengah-tengah sidang.

Ular itu pun seketika mengusir dan membuat semua anggota parlemen keluar dari ruangan.

Kemunculan ular di parlemen Negara Ondo itu memaksa persidangan memberlakukan penundaan tanpa batas.

Hal itu lantaran para penegak hukum juga melarikan diri demi kehidupan mereka.

Baca Juga: Bayi Ini Menghilang Selama 20 Tahun, Saat Ditemukan Penyebab Menghilangnya Anak Ini Sungguh Memilukan

"Ketika kami akan memasuki pleno, seekor ular besar muncul jatuh dan mengganggu tempat duduk kami," kata Olugbenga Omole, juru bicara anggota parlemen.

"Kami harus segera meninggalkan ruangan itu," lanjutnya.

Ular itu tampaknya telah jatuh dari atap ke ruang pleno.

Baca Juga: Kisah Haru Jodi, Bocah 7 Tahun ke Sekolah Pakai Baju Kotor dan Tanpa Alas Kaki, Serta Tinggal di Gubuk Kecil

Ular piton juga tidak menggigit siapa pun sebelum ditangkap dan dibunuh oleh staf parlemen, kata Omole.

Ruang sidang diketahui memiliki bagian-bagian langit-langit yang tertutup.

Namun karena kurangnya dana dan pemeliharaan yang terlambat ada bagian eternit yang terbuka.

Celah itu kemudian disalahkan atas bagaimana ular piton tersebut dapat menemukan jalannya ke aula.

Baca Juga: Berusia 66 Juta Tahun, Sarang Telur Dinosaurus Ini Ditemukan oleh Bocah yang Awalnya Tak Sengaja Temukan Fosil Telur

"Ruang itu tidak lagi aman untuk menggelar persidangan.

Oleh karena itu kami memutuskan untuk menunda tanpa batas," kata Omole.

Menurut Pulse Nigeria, anggota majelis telah 'dikejar' oleh ular selama pleno "dua kali dalam satu minggu."

Kemudian satu ular besar jatuh dari langit-langit pada 24 Juli itu jelas saja membuat anggota parlemen lari terbirit-birit.

Baca Juga: Frustasi dengan Istrinya yang Hanya Mau Mandi dan Berhubungan Intim Sekali dalam Setahun, Seorang Suami Pilih Bercerai