Find Us On Social Media :

Mbah Miratun yang Merawat 3 Saudaranya yang Keterbelakangan Mental Selama 29 Tahun: ‘Saya Tetap Akan Merawat Mereka’

By Mentari DP, Rabu, 17 Juli 2019 | 12:00 WIB

Cerita Mbah Miratun yang merawat 3 saudaranya yang keterbelakangan mental selama 29 tahun.

Intisari-Online.com – Ada yang mengatakan keluarga adalah seseorang yang tidak pernah meninggalkan kita.

Dan jika melihat cerita di bawah ini, nampaknya hal tersebut benar adanya.

Dilansir dari kompas.com pada Rabu (17/7/2019), Mbah Miratun tak mengingat sudah berapa lama ia sudah merawat satu keluarga beranggotakan tiga saudara kandungnya yang mengalami keterbelakangan mental (idiot).

Meski sudah uzur umurnya, warga Dusun Kayen, Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo tak putus asa merawat ketiga saudara kandungnya tersebut.

Baca Juga: Ada Wacana Pemilik Mobil Harus Punya Garasi di Depok: Jangan Marah Dulu, Sebenarnya Sudah Ada Pasal Soal Aturan Ini Lho

Tinggal di rumah berdinding anyaman bambu berukuran 8x 7 meter dan berlantai tanah, Miratun tak pernah absen memberikan makan tiga kali sehari kepada ketiga saudaranya, Mesinem (48), Legi (50) dan Sarmon (53).

Setiap harinya, Mbah Miratun menyiapkan menu sarapan bagi ketiga saudaranya, mie instan rebus dan nasi, siang hari dan malam hari, sayuran dan telur.

Tiga saudara kandungnya diasuh Mbah Miratun semenjak kedua orang tuanya meninggal dunia puluhan tahun silam.

Tak hanya mengalami keterbelakangan mental, tiga saudara kandung mbah Miratun juga mengalami kelainan fisik pada tubuhnya.

Mesinem adik bungsunya, lumpuh dan tuna wicara. Sarmon, mengalami kebutaan dan Legi harus berkomunikasi dengan bahasa tubuh alias tuna wicara.

Kondisi Mesinem paling mengenaskan

Bila pagi hari tiba, Miratun dibantu Legi megangkat tubuh Mesinem untuk direbahkan disalah satu sudut teras rumah.

Sore harinya, Miratun dengan bahasa isyarat seadanya meminta Legi membantunya kembali mengangkat Mesinem ke dalam rumah.

Senin (15/7/2019) pagi, beralas karung bekas, tubuh Mesinem yang dibalut dengan baju kusam digeletakkan di suduh teras rumah berlantaikan tanah.

Sementara itu Sarmon, mengenakan celana kolor pendek hitam bertelanjang dada, duduk di ujung balok kayu panjang tak jauh dari tempat Mesinem berbaring.

Sedangkan Legi, membantu Miratun mengikat kayu bakar yang terkumpul di belakang rumah.

Baca Juga: Seorang Ibu Lumpuh Total Setelah Melahirkan Anak ke-7: Berapa Kali Wanita Boleh Hamil dan Melahirkan?