Find Us On Social Media :

Tanah Jakarta Turun Empat Meter dalam 40 Tahun, Apa yang Jadi Sebabnya?

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 15 Juli 2019 | 20:15 WIB

Tanah Jakarta Turun Empat Meter dalam 40 Tahun, Apa Penyebabnya?

Intisari-Online.com - Laporan dari Organisation for Economic and Cooperation Development (OECD) dalam Green Growth Policy Review (GPPR) 2019 menyatakan bahwa permukaan tanah area-area pesisir Jakarta turun empat meter dalam waktu 40 tahun terakhir.

"Penurunan akibat ekstraksi air tanah yang berlebihan dan subsidensi lahan," tulis koordinator studi Eija Kiiskinen dan Britta Labuhn.

Meski lima persen sumber air tawar dunia berada di Indonesia, beberapa wilayah di Indonesia justru menghadapi kelangkaan air.

Mutu air tawar sering kali rendah akibat tercemar limbah rumah tangga dan industri yang tidak dibuang tanpa diolah terlebih dahulu.

Baca Juga: #HariPertamaSekolah, Jangan Sembarang Unggah Foto Anak di Media Sosial, Ini 7 Aturan yang Harus Orangtua Tahu

Separuh sungai-sungai di Jawa, pulau terpadat Indonesia, digolongkan tercemar atau tercemar berat.

Akses pada air dan sanitasi masing-masing meningkat 72 persen dan 68 persen pada 2017, tetapi ketimpangan antardaerah masih tinggi.

Ekspansi jaringan pasokan air dan saluran pembuangan belum dapat menyamai pertumbuhan populasi dan urbanisasi.

Hal ini, ditambah dengan pencemaran air permukaan, memaksa banyak warga mengandalkan air tanah.

Baca Juga: Berumur 4,5 Miliar Tahun dengan Berat Total 1.003 Kg, Kecantikan Meteorit Ini Dinilai Tak Tertandingi

Akibatnya, beberapa cekungan air mengalami ekstraksi berlebih.

"Berbagai inisiatif kebijakan yang bertujuan mengurangi polusi telah mencapai hasil yang positif.