Jangan Pernah Campur Detergen dan Pemutih Saat Mencuci, Karena Hal Mengerikan Ini Bisa Terjadi

Tatik Ariyani

Penulis

Jika terpapar dalam waktu lama, bahkan di ruang tertutup bisa berakibat fatal dan berakhir dengan kematian.

Intisari-Online.com - Membersihkan rumah memang hal yang sangat menyenangkan, dan termasuk aktivitas yang hampir kebanyakan orang lakukan.

Seperti mencuci pakaian, namun ada hal yang perlu Anda perhatikan ketika sedang mencuci pakaian jangan sampai salah langkah dan berakibat fatal.

Saat mencuci pakaian jangan pernah sekali-kali mencampurkan pemutih dengan detergen apapun karena keduanya merupakan bahan kimia yang jika dicampur akan menimbulkan hal mengerikan.

Seperti dikutip dari World of Buzz dari The Poiseon National Malaysia Sabtu (6/7/2019) baru-baru ini sebuah insiden terjadi.

Baca Juga: Thoriq Ditemukan Tewas di Gunung Piramid, Rupanya Semengerikan Ini Medan di Gunung Piramid

Seorang ibu rumah tangga tewas keracunan parah setelah mencampur pemutih dan detergen.

Perlu Anda ketahui pemutih mengandung Sodium Hiproklorit sedangkan detergen mengandung Asam Klorida.

Jika keduanya mengalami percampuran maka akan menghasilkan gas klor yang sangat beracun.

Gas ini berwarna kehijauan dan menyebabkan gejala seperti batuk berat, kesulitan bernapas, nyeri dada dan tenggorokan, mual muntah serta sakit kepala parah.

Baca Juga: Wahai Pria, Peluklah Pasangan Anda Setiap Hari, Bisa Bikin Dokter 'Menjauh'

Jika terpapar dalam waktu lama, bahkan di ruang tertutup bisa berakibat fatal dan berakhir dengan kematian.

Menurut Huffpost, Cloramine mudah menguap yang artinya akan membentuk gas yang sewaktu-waktu bisa Anda hirup.

Selain itu, Anda perlu memerhartikan label ketika akan mencampurkan bahan pembersih umum dengan memerhatikan kandungan Sodium Hypochlorite.

Ini ditemukan pada banyak pemutih rumah tangga dan desinfektan lainnya, Sodium Hypochlorite bereaksi terhadap amonia.

Baca Juga: Gambaran Mengerikan Punggung Naga, Lokasi Penemuan Jasad Thoriq: Lebar Hanya 40 Cm, Kemiringan Hingga 75 Derajat

Biasanya papasarn gas klor, dalam level rendah dan periode waktu tertentu hampir selalu mengiritasi selapot lendir, (mata, tenggorokan, dan hidung).

Ini menyebabkan masalah batuk pernapasan, dan sensasi mata terbakar, serta berair.

Tingkat paparan yang lebih tinggi dapat menyebabkan nyeri dada, kesulitan bernapas, muntah, pneumonia, hingga kematian.

Juga Klorin bisa diserap melalui kulit dan menghasilkan rasa sakit, peradangan, pembengkakan, lepuh.

Asam klorida juga bisa menyebabkan luka bakar pada kulit, mata, hidung tenggorokan, mulut serta paru-paru.

Baca Juga: Diare Tak Kunjung Sembuh Selama 1 Bulan, Pria ini Tak Menduga Makanan Inilah yang Jadi Penyebab Penyakitnya

Artikel Terkait