Find Us On Social Media :

Begini Cara Orang Fort Kochi Jaga Keberagaman Selama Ratusan Tahun

By Trisna Wulandari, Jumat, 28 Juni 2019 | 19:15 WIB

Fort Kochi

Pengaruh Tiongkok

Di pantai, jaring-jaring ikan ditambatkan.

Jaring tersebut adalah peninggalan dari pelaut asal Tiongkok yang ratusan tahun lalu datang ke Fort Kochi.

Jika tidak dipakai jaring tersebut tampak menjulang ke atas.

Teknik menangkap ikan dengan jaring tersebut masih digunakan hingga sekarang oleh nelayan di Fort Kochi.

Hasil tangkapannya ditawarkan kepada wisatawan yang lalu-lalang di sepanjang jalan setapak semen, yang dibangun berbatasan langsung dengan Laut Arab.

Baca Juga: Bukan Emas atau Uang, Ini Harta Karun Tiongkok yang Ditemukan di Laut Jawa Indonesia

Kampung Yahudi

Agaknya, posisi di pesisir yang terbuka dan pengalaman ratusan tahun menerima bangsa asing menempa orang-orang Fort Kochi terbuka dengan pengaruh luar.

Selain penganut Nasrani, di Fort Kochi juga tinggal masyarakat Hindu, Muslim, Yahudi, dan Jain.

Di daerah Malabar juga ada masyarakat Yahudi Malabar.

Mereka adalah masyarakat pedagang yang makmur dan menguasai sebagian besar perdagangan rempah seluruh dunia.

Kendati demikian, memang tidak banyak keluarga Yahudi yang tinggal disana.

Sebagian besar dari mereka sudah pindah ke Israel.

Baca Juga: Kuil Edom Berusia 2.200 Tahun yang Bersejarah Telah Ditemukan di Israel