Find Us On Social Media :

Duduk di Rumah atau di Tempat Kerja, Mana yang Lebih Buruk untuk Kesehatan Jantung?

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 30 Juni 2019 | 09:00 WIB

Duduk di meja kerja.

Intisari-Online.com – Kita pasti sudah tahu bahwa gaya hidup yang tidak banyak bergerak, di mana seseorang duduk untuk waktu yang lama setiap hari dan jarang berolahraga, berdampak buruk bagi kesehatan secara umum dan kesehatan jantung pada khususnya.

Namun, dalam sebuah studi baru, para peneliti dari Vagelos College of Physicians and Surgeons di Universitas Columbia di New York City, NY, telah menemukan bahwa ada perbedaan antara pekerjaan duduk (duduk di tempat kerja) dan waktu luang duduk (duduk di rumah, menonton televisi).

Para peneliti bekerja secara khusus dengan sekelompok orang Afrika-Amerika, yang bertujuan untuk mengisi kekosongan dalam penelitian ini, yang terutama berfokus pada orang kulit putih Eropa.

Namun demikian, mereka percaya bahwa terlepas dari kekhususan kelompok penelitian, temuan ini dapat berlaku untuk semua orang, terlepas dari etnis.

Baca Juga: Kisah Para Nelayan Melihat 'Putri Duyung' Duduk di Batu Karang dan Menangis Hingga Pihak Berwenang Kerahkan Pasukan

Dan, penyelidikan mengungkapkan perbedaan, yang mungkin mengejutkan.

Waktu yang dihabiskan seseorang untuk duduk di sofa di rumah, menonton TV, jauh lebih mungkin meningkatkan risiko masalah jantung daripada waktu yang dihabiskan untuk duduk di tempat kerja.

"Temuan kami menunjukkan bahwa bagaimana Anda menghabiskan waktu di luar pekerjaan mungkin lebih penting dalam hal kesehatan jantung," jelas penulis studi Keith Diaz, Ph.D.

Solusi untuk masalah ini mungkin menghabiskan lebih banyak waktu tidak hanya aktif, tetapi sangat aktif, catat peneliti.

Baca Juga: Duduk Terlalu Lama Bisa Bikin Bokong Kita Kendur? Ini Jawaban Ahli

"Bahkan jika Anda memiliki pekerjaan yang mengharuskan Anda duduk untuk waktu yang lama, mengganti waktu yang Anda habiskan dengan duduk di rumah dengan olahraga berat dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian," kata Diaz.

Diaz dan tim menjelaskan temuan mereka dan menyarankan penjelasan yang mungkin untuk hasil ini dalam sebuah makalah studi yang muncul kemarin di Journal of American Heart Association.