Namun, adik perempuan Sheila, Tina (12), tak berada di lokasi alias menghilang.
Ketika olah TKP, penyelidik menemukan sejumlah kecil darah di seprai tempat tidur Tina.
Mereka juga menemukan sidik jari berdarah di tiang kayu di halaman belakang.
Polisi menyimpulkan Tina diculik dari kamarnya malam itu juga.
Ketika diwawancarai polisi, Rick dan Greg mengaku sedang tidur saat peristiwa terjadi dan tak mendengar apapun.
Tetapi, Justin memberikan keterangan tidak konsisten selama kasus bergulir.
Terkadang ia mengaku telah melihat pembunuh tersebut, tapi terkadang dia mengatakan, hanya bermimpi melihatnya.
Dalam mimpi itu, ia menutup Sue dengan selimut dan mencoba menghentikan perdarahannya dengan meletakkan kain di dadanya.
Dalam kesaksian lain, Justin mengaku tidak melihat apa-apa malam itu.
Kemudian, polisi membuat dua sketsa wajah pembunuh berdasarkan ingatan Justin.
Namun Justin yang masih kecil membuat akurasi sketsa tersebut diragukan.
Setidaknya, polisi yakin Justin menyentuh setidaknya satu mayat.
Sebab, ditemukan darah di gagang pintu luar kamar anak laki-laki itu.
Pintu kamar tidur itu juga terbuka sebagian saat pihak kepolisian tiba di TKP.
Baca Juga: Pembunuhan Berantai yang Memberi Stigma Buruk pada Kota Snowtown
Single parent
Sue merupakan orang tua tunggal atau single parent.
Ia bercerai dengan Jim yang merupakan seorang anggota militer.
Dari pernikahan itu, keduanya dikarunia lima anak, yakni Johnny, Sheila, Tina, Rick, dan Greg.
Sheila mengatakan, ayahnya kerap berlaku kasar terhadap sang ibu, Tina, serta dirinya.
Di California Utara, Sue beserta anaknya tinggal di sebuah pondok kecil bernama Keddie Cabin atau Pondok Keddie.
Di mata tetangga, Sue dikenal baik, ramah, pendiam, tidak suka berpesta, juga tidak memiliki musuh.
Jim menjadi orang pertama yang diinterograsi kepolisian.
Tapi, polisi menghentikan pemeriksaan terhadap Jim karena memiliki alibi kuat. Ia berada ribuan mil saat kejadian.