Find Us On Social Media :

Didiagnosis Sembelit saat Mengeluh Pusing, Bocah 4 Tahun Ini Ternyata Alami Hal Mengerikan, Hingga Merenggut Nyawanya

By Nieko Octavi Septiana, Rabu, 12 Juni 2019 | 16:30 WIB

 

Intisari-Online.Com -Seorang bocah lelaki berusia empat tahun meninggal setelah dokter salah mendiagnosis kanker otak yang dideritanya sebagai sembelit.

Beberapa tanda penyakit memang menunjukkan gejala yang sama sehingga terkadang ada kesalahan diagnosis dari ahli medis.

Jika kesalahan diagnosis segera diketahui dan penyakitnya ringan, mungkin bukan masalah.

Namun jika ternyata itu adalah kesalahan diagnosis untuk penyakit yang serius, akibatnya bisa fatal.

Baca Juga: Bila Terdeteksi Awal, Ternyata 7 Jenis Sakit Kanker Ini Bisa Sembuh Total!

Dilansir dari Daily Mirror (11/6/2019), Logan Allebon (4) meninggal dunia sembilan minggu setelah ia didiagnosis sembelit.

Orang tuanya, Nik dan Helen Allebon menceritakan bagaimana putra mereka sakit musim panas lalu dan sering mengeluh sakit kepala.

Mereka membawa Logan ke dokter dan dia didiagnosis menderita sembelit akut.

Dokter juga menghubungkan nafsu makannya yang tertekan dan sedikit goyangan ketika dia berjalan pada penyakit sembelit.

Sementara awalnya orang tua Logan mengira anaknya mengalami hal seperti itu karena itu sedang musim panas.

"Itu selama gelombang panas, jadi kami hanya berpikir dia berjuang dalam panas," kata Helen (40).

Akhirnya, sang ayah, Nik mencari informasi mengenai gejela tersebut. Ia mulai menjelajahi internet dan menemukan hal yang lebih menyeramkan daripada sembelit.

Baca Juga: Kanker Renggut Nyawa Ani Yudhoyono dan 7 Publik Figur Tanah Air Lainnya, Diduga Inilah Penyebabnya

Ia tak percaya dan kembali mengetikkan gejala-gejalanya lagi, namun Google selalu menunjukkan pada hasil yang sama.

"Ini (pencarian internet) menyarankan tumor otak, tetapi sekali lagi, mengetikkan gejala dan hampir selalu kembali dengan kanker," kata Nik.

Dalam upaya untuk menghibur Logan, Nik menyarankan untuk bersenang-senang dengan membuat kue, yang menjadi salah satu kegiatan favorit Logan, tetapi putranya sama sekali tidak tertarik.

"Dia bahkan tidak bisa berdiri di kursi dan berpegangan ke samping tanpa berakhir dengan air mata," kenang Nik. Saat itulah mereka membawanya ke rumah sakit.

Dokter yang melihat Logan menemukan bahwa itu adalah tumor dan mulai dilakukan operasi darurat.