Intisari-Online.com - Seorang ibu telah meninggal setelah dokter diduga membutuhkan waktu 10 bulan untuk mendiagnosis kanker serviksnya.
Meski begitu, dokter telah diberitahutentang pendarahan konstan yang dialaminya, namun menganggaonya sebagai masalah hormon.
Dilansir dari Daily Mail, Jumat (7/6/2019), Josephine Suffolk, yang dikenal sebagai Josey, meninggal pada 18 Mei dalam usia 29 tahun, kurang dari setahun setelah dia didiagnosis.
Suffolk telah meninggalkan kedua putranya, Leighton, lima, dan George, dua, dan 'akan sangat dirindukan', kata bibinya.
Baca Juga: Mau Tahu Jantung Kita Bermasalah atau Tidak? Coba Sentuh Ujung Kaki!
Dia telah berusaha meningkatkan kesadaran tentang kanker serviks setelah diagnosanya sendiri, meski nampaknya dia sadar penyakitnya sudah terlambat untuk disembuhkan.
Dokter dilaporkan tidak mengetahui tanda-tanda kanker Suffolk meskipun situs NHS mencantumkan pendarahan yang tidak biasa sebagai gejala nomor satu dari penyakit ini.
Pada bulan September 2017 dia mulai mengalami pendarahan dari vaginanya bahkan ketika dia tidak menstruasi.
Tetapi para petugas medis pada awalnya mengatakan ini adalah periode yang tidak teratur yang mungkin disebabkan oleh kelahiran beberapa bulan sebelumnya.
Dalam sebuah wawancara dengan situs berita lokal pada bulan Desember, Suffolk berkata: "Saya merasa seperti dikecewakan oleh dokter saya."
Setelah dia pertama kali diberi tahu bahwa pendarahannya mungkin adalah suatu periode menstruasi, Ms Suffolk kembali 'empat atau lima kali' karena gejalanya tidak berhenti.
Baca Juga: 5 Tanda Kerusakan Ginjal yang Sering Kita Abaikan, Salah Satunya Ruam
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR