Find Us On Social Media :

Kisah Seekor Monyet Berpangkat Kopral yang Jadi Tentara Andalan Dalam Perang Dunia I, Ini Tugasnya

By Afif Khoirul M, Rabu, 29 Mei 2019 | 12:00 WIB

Jackie adalah monyet bergelar kopral.

Intisari-online.com - Sebelumnya ada kisah seekor monyet bernama Jack yang secara sempurna bekerja sebagi petugas palang kereta di Afrika Selatan.

Jack adalah contoh sempurna seekor monyet yang bisa menjaga palang selama 9 tahun tanpa membuat kesalahan.

Namun, itu hanya satu dari banyak kisah monyet lainnya bahwa ternyata ada monyet lain selain Jack yang memiliki kisah luar biasa.

Dilansir dari All That Interesting pada Rabu (29/5/2019), dia adalah Jackie.

Jackie adalah monyet sejenis dengan Jack yang bertugas di Resimen Infanteri Afrika Selatan selama perang Dunia I.

Baca Juga: Minum Teh 'Racikan Sendiri', Pria Ini Berakhir Overdosis dan Dilarikan ke Rumah Sakit

Sama seperti kisah Jack, Jackie juga ditemukan oleh seorang pria bernama Albert Marr.

Marr menemukannya ketika Jackie sedang berkeliaran di tanah pertaniaanya, jadi dia memutuskan untuk membawanya dan melatihnya menjadi anggota keluarga.

Jackie tinggal bersama Marr selama beberapa tahun dan belajar menjadi monyet yang terhormat, kemudian tahun 1915 Marr mendaftarkan diri ke perang.

Tak ingin meninggalkan Jackie, Marr juga bertanya atasannya untuk membawa Jackie bergabung sebagai tentara.

Sangat mengejutkan, bahwa dia diperbolehkan bergabung seperti prajurit lainnya.

Baca Juga: Peyek Kacang Dipuji di Masterchef Australia: Ini 5 Makanan Khas Indonesia yang Mendunia, Bahkan Dapat Predikat Makanan Terenak di Dunia

Kemudian, Jackie juga diberi seragam lengkap, lencana, dan buku gaji serta catatannya sendiri.

Dia juga bertindak dan diperlakukan sama seperti prajurit lainnya, ketika dia melihat perwira atasannya lewat dia berdiri dan memberikan hormat denga benar.

Dia juga sering menyalakan rokok untuk rekan-rekan perwiranya, dan menjadi penjaga karena indra penciumannya dan pendengarannya yang bagus.

Karena dedikasi tinggi kepada tentara dia diangkat menjadi maskor resmi Resimen Transvaal ke-3 dan dibawa ke mana-mana bersama para prajurit.

 

 

Dia menghabiskan waktu di parit Prancis ketika perang, juga menderita luka tembak ketika perang.

Selama baku tembak, Jackie bertugas membangun tembok batu di sekeliling dirinya untuk perlindungan.

Semenetara dia sibuk membangun, sepotong peluru terbang di atas tembok mengenai kaki kanannya.

Dokter resimen membawanya menggunakan tandu ke rumah sakit, dan menyelamatkan kakinya.

Baca Juga: Beginilah Penampakan Kebun Ganja Senilai Rp19 Milliar yang Tersembunyi di Dasar Bumi

 

 

Namun sayang dia harus diamputasi demi menyelamatkannya.

Karena keberaniannya Jackie dianugerahi medali keberanian, serta dipromosikan untuk menjadi kopral.

Menjelang akhir perang, Jackie diberhentikan di Kamp Penyebaran Maitland di Cape Town.

Dia pergi dengan membawa surat-surat keluarnya selayaknya pensiunan militer, dan formulir pekerjaan untuk penduduk sipil prajurit yang diberhentikan.

 

 

Seperti teman sejati, Jack dan Marr kembali ke pertaniannya, Jack menyerahkan hidupnya untuk kehidupan menyenangkan di pertanian sampai meninggal tahun 1921.

Sampai hari ini, Jackie adalah monyet satu-satunya yang telah mencapai periangkat prajurit di Infanteri Afrika Selatan dan satu-satunya monyet yang berperang dalam Perang Dunia I.

Baik Jack dan Jackie keduanya menunjukkan bahwa terkadang monyet sekalipun bisa bekerja dengan dedikasi yang lebih baik daripada manusia.

Baca Juga: Penelitian: Makan Telur Setiap Hari Tidak Meningkatkan Risiko Stroke