Find Us On Social Media :

Paramitha Rusady Ungkap Pernah Mati Suri Saat Melahirkan 12 Tahun Lalu, Inilah Penyebab Seseorang Alami Mati Suri

By Nieko Octavi Septiana, Senin, 20 Mei 2019 | 20:30 WIB

Paramitha Rusady dan anaknya, Adrian Tegar

Intisari-Online.com - Banyak kisah misterius yang menyelimuti kejadian orang-orang yang mati suri.

Namun sebenarnya fenomena ini tak melulu harus dipandang dari segi mistis.

Mati suri, peristiwa ketika seseorang hidup kembali setelah dinyatakan mati, juga berkaitan dengan kondisi tubuh atau kesehatan seseorang.

Fenomena mati suri ini ternyata juga pernah dialami oleh Paramitha Rusady.

Baca Juga: Kisah Mati Suri Bunda Ranie dan Kekuatan Rohani atas Jasmani

Lama tak terdengar kabar, Paramitha Rusady, artis dan penyanyi senior ini baru saja menggelar syukuran khitanan sang anak, Adrian Tegar Maharaja Bago, pada Sabtu (18/5) lalu.

Dibalik acara syukuran untuk anak tersayang ini, ternyata menyimpan cerita haru yang dialami Paramitha Rusady 12 tahun lalu.

Tepatnya pada 24 Mei 2007 lalu, Pramitha Rusady bertaruh nyawa untuk melahirkan Adrian Tegar Maharaja Bago.

Berbeda dengan pengalaman melahirkan yang dialami wanita lainnya, Paramitha Rusady sempat mengalami mati suri selama dua hari setelah melahirkan.

Dalam Journal of Royal Society of Medicine menyebutkan bahwa fenomena mati suri atau sering disebut dengan lazarus merupakan fenomena meninggalnya seseorang dalam waktu tertentu dan bangkit kembali dalam keadaan normal.

Fenomena mati suri digambarkan sebagai tertunda atau berhentinya aktivitas jantung terkait dengan upaya pernapasan yang signifikan setelah serangan jantung.

Baca Juga: Pengakuan 3 Orang Setelah Mati Suri: Begini Rasanya Berada di Antara Dunia Nyata dan Alam Baka

Penyebab mati suri ini biasanya dikarenakan oleh:

- Hiperkalemia bisa menghambat kembalinya aktivitas jantung dan paru yang sempat terhenti atau return of spontaneous circulation (ROSC). 

- Hipotermia yang menyebabkan detak jantung dan denyut nadi menjadi sangat lemah karena pengaruh suhu udara yang dingin.

 

- Pemberian resusitasi jantung paru (RJP) atau disebut juga dengan cardiopulmonary resuscitation (CPR), biasanya dilakukan kepada orang-orang yang mengalami henti jantung serta tidak mampu bernapas secara normal. 

Melansir dari NOVA.id, Paramitha Rusady menceritakan peristiwa dan penyebab mati suri yang dialaminya 12 tahun lalu.

"Saya pernah melahirkan dalam keadaan mati suri. Waktu itu pilihannya hidup atau mati," tutur Paramitha Rabu, 3 Desember 2014 lalu.

Baca Juga: Pasukan Elite Inggris Pernah Mati Suri Lalu Bangkit Lagi Gara-Gara Konflik dengan Pasukan Indonesia

Selama dua hari, Paramitha diketahui tak sadarkan diri.

"Saya tahu belakangan. Lama ya, itu dua hari. Dulu sempat geger waktu melahirkan. Traumatik itu ada," ujarnya.

Pengalaman mati suri yang dialami Paramitha Rusady ini diakibatkan oleh plasenta sang bayi yang menempel pada dinding rahim saat proses persalinan.

Peristiwa plasenta menempel pada dinding rahim ini disebut juga dengan plasenta akreta.

Plasenta akreta adalah kondisi kehamilan serius yang terjadi ketika plasenta tumbuh terlalu dalam ke dinding rahim.

Baca Juga: Beginilah ketika 154 Orang yang Pernah Mati Suri Menceritakan Pengalaman 'Kematiannya'

Adanya plasenta akreta, sebagian atau semua plasenta tetap melekat, hal ini dapat menyebabkan kehilangan darah yang parah setelah melahirkan dan kemungkinan bisa terjadi kerusakan pada rahim atau organ lainnya. 

Kondisi ini sangat berisiko menyebabkan pendarahan hebat pasca melahirkan.

Penyebab plasenta akreta ini belum diketahui lebih tepatnya, namun beberapa diantaranya diakibatkan oleh melahirkan di usia lebih dari 35 tahun, plasenta previa (plasenta sebagian atau seluruhnya menutupi serviks), dan operasi sesar sebelumnya.

Hal inilah yang membuat Paramitha harus menjalani operasi hingga akhirnya pendarahan hebat dan alami mati suri. (Nikita Yulia Ferdiaz)

Artikel ini telah tayang di gridhealth.id dengan judul Menguak Misteri Mati Suri yang Pernah Dialami Paramitha Rusady 12 Tahun Lalu Saat Melahirkan