Find Us On Social Media :

Fenomena Bun Upas Kembali Muncul di Dieng, Bagaimana 'Embun Racun' Ini Bisa Terjadi?

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 19 Mei 2019 | 17:30 WIB

Fenomena Bun Upas Kembali Muncul di Dieng,

Intisari-Online.com - Fenomena embun yang membeku menjadi es muncul kembali di kawasan dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (18/5/2019) pagi.

Kepala UPT Pengelolaan Obyek Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara Aryadi Darwanto mengatakan bahwa fenomena tersebut terlihat di kompleks Candi Arjuna.

Yakni tepatnya di lapangan sebelah timur candi sekitar pukul 06.00 WIB.

"Tadi pagi muncul, saya ke lapangan candi pukul 06.00 WIB ternyata ada esnya, tidak terlalu luas, hanya selapangan.

Baca Juga : Benarkah Tidak Memakai Celana Dalam Justru Lebih Sehat?

Saya lihatnya hanya di lapangan, enggak lihat di tempat lain, di candinya malah enggak ada," kata Aryadi saat dihubungi, Sabtu (18/5/2019).

Aryadi mengatakan, fenomena tersebut terjadi karena suhu udara di kawasan yang berada di ketinggian 2.090 tersebut tadi pagi mencapai minus 1 derajat celsius.

"Biasanya embun membeku saat 0 derajat, kebetulan tadi pagi minus, mungkin pukul 03.00 WIB atau 04.00 WIB suhunya di bawah 1 derajat celsius," ujar Aryadi.

Aryadi mengatakan fenomena yang biasa disebut warga setempat bun upas itu hampir terjadi setiap tahun, khususnya saat memasuki musim kemarau.

Baca Juga : Kisah Suami-Istri Penjual Sate Padang yang Kuliahkan Anak Mereka Hingga ke Perguruan Tinggi, Salah Satunya ke UGM

Gejala bun upas telah disadari oleh warga sekitar.

Masyarakat Dieng mensinyalir gejala alam yang menandai munculnya fenomena tahunan itu.

Gejala itu meliputi suhu di dataran tinggi Dieng yang awalnya amat panas.

Baca Juga : Hanya Karena Biarkan Seorang Siswa Ngutang Makanan, Wanita Petugas Kantin Sekolah Ini Dipecat

Kemudian cuaca berubah mendung kehitaman, namun tiada angin berhembus kencang.

Fenomena bun upas juga ditandai penurunan suhu yang drastis hingga membuat tubuh menggigil.

Secara kasat mata, embun beku menampilkan pemandangan yang cantik karena tanaman hijau berubah mengkristal bak salju.

Tetapi fenomena ini justru melahirkan kecemasan bagi petani di Dieng.

Baca Juga : Jangan Buang Sikat Gigi Bekas! Bakar Sedikit Bagian Ujungnya Anda Bisa Menggunakannya untuk Hal Ajaib Ini

Bun upas oleh petani bahkan disebut embun beracun lantaran bisa merusak tanaman pertanian.

Tanaman produktif warga yang kebanyakan berjenis kentang pun terancam mati.

Petani harus siap menanggung rugi karena gagal panen.

Padahal, rata-rata tanaman kentang warga telah berusia antara 1 bulan hingga 2 bulan.

Saat terik tiba, es yang melapisi tanaman akan mencair atau pecah.

Saat itu, tanaman biasanya akan langsung layu.

Bun upas menyebabkan seluruh permukaan tanah, rumput, pohon, hingga bangunan rumah dan candi menjadi putih laiknya tertutup salju.

Baca Juga : 33 Jam Dihujam Rasa Sakit Luar Biasa, Ibu Ini Akhirnya Lahirkan Bayinya yang Sudah Tak Bernyawa: 'Ia Lahir Dalam Sunyi'