Intisari-Online.com – Mereka yang telah didiagnosis oleh dokter menderita kanker, diharapkan untuk terus melanjutkan pengobatannya sesuai anjuran dokter.
Dokter biasanya akan menganjurkan untuk menjalani kemoterapi demi menghilangkan sel-sel kanker dalam tubuh.
Sayangnya, kemoterapi yang dijalani akan berdampak tidak mengenakkan bagi pasien penderita kanker.
Dalam sebuah email yang diduga berasal dari Intitute of Health Sciences (IHS) di Baltimore menyatakan lemon merupakan obat yang terbukti melawan semua jenis kanker.
Baca Juga : Konsumsi Lemon Beku dari Sekarang, Manfaatnya Sungguh Menakjubkan!
Tidak hanya itu, kabar yang sudah tersebar luas itu juga menyatakan lemon 10.000 kali lebih kuat dari kemoterapi dalam menyembuhkan kanker.
Khasiat lemon akan lebih terasa lagi jika dikonsumsi dalam kondisi beku.
Sayangnya, penelitian ini justru diduga kurang tepat karena tidak adanya bukti spesifik dari sifat yang dimiliki lemon untuk melawan kanker.
Hal ini diungkapkan oleh National Center for Health Research dalam lamannya center4research.org.
Mereka menuliskan, klaim yang menyatakan lemon beku lebih baik daripada pengobatan kemoterapi, tidak memiliki artikel dan bukti ilmiah tentang sifat apa dari lemon yang bisa melawan kanker.
"Artikel diduga dari IHS mengandung promosi obat dan perawatan alternatif yang tidak terbukti."
"Paling pasti, bukan sumber ilmiah atau medis yang kredibel," terang situs NCHR ini.
Terlepas dari sumbernya, terang laman ini, lemon bukanlah buah yang terbukti dapat melawan semua jenis kanker dan belum ada penelitian yang pernah dilakukan yang akan membandingkan efektivitas lemon dengan kemoterapi.
Memang beberapa penelitian pernah membuktikan memiliki zat alami yang mungkin memiliki sifat melawan kanker, yaitu jeruk pektin yang dimodifikasi (MCP) dan limonoid.
Tetapi sifat-sifat ini belum diuji pada manusia.
Baca Juga : Ani Yudhoyono Jalani Kemoterapi, Ternyata Efek Kemoterapi Bisa Picu Kanker pada Pasien, Juga Keluarganya!
Source | : | Gridhealth.id |
Penulis | : | Katharina Tatik |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR