Find Us On Social Media :

Kisah Gemma Hayter, Penyandang Sindrom Kesulitan Belajar yang Disiksa 5 'Preman', Mungkin Bisa Ia Selamat Jika Ini yang Terjadi Padanya

By Nieko Octavi Septiana, Minggu, 19 Mei 2019 | 08:30 WIB

Gemma Hayter

Intisari-Online.Com - Kisah seorang wanita bernama Gemma Hayter ini menunjukkan bahwa tindak kriminal masih bertebaran di muka Bumi.

Meski penegak hukum telah berusaha menindak tegas siapapun pelaku kejahatan, sepertinya tak memadamkan hasrat negatif beberapa orang.

Gemma Hayter, seorang penyandang sindrom kesulitan belajar tidak diberi perawatan dan dibiarkan hidup di lingkungan yang 'salah'.

Dilansir dari Daily Mirror (18/5/2019), Gemma Hayter (27) terbunuh di tangan lima 'preman' yang dia pikir adalah teman-temannya.

Baca Juga: Kisah Adik Pramoedya Ananta Toer: Bergelar Doktor dan Jago 4 Bahasa Tapi Sekarang Jadi Pemulung

Gemma Hayter sendiri diketahui seorang penyandang sindrom kesulitan belajar.

Akhir hidupnya sungguh tragis, ia ditemukan dipukuli, ditikam dan dicekik pada Agustus 2010, tubuhnya yang telanjang dan babak belur ditinggalkan di jalur kereta api yang tidak digunakan.

Meski terlahir dengan kemampuan belajar yang kurang, ia beruntung memiliki keluarga yang menyayanginya.

Keluarganya telah mengkhawatirkan gadis itu lama sebelum hidupnya secara brutal dihilangkan oleh sekelompok preman.

Namun, meskipun permintaan bantuan berulang, dan surat putus asa yang ditulis oleh Gemma sendiri untuk pelayanan sosial, dia diabaikan oleh sistem yang seharusnya menyelamatkannya.

Pembunuhnya, Chantelle Booth (22), pacarnya Daniel Newstead (20) dan Joe Boyer (18) dijatuhi hukuman seumur hidup di Old Bailey setelah juri menghukum mereka atas pembunuhan.

Duncan Edwards (19) dipenjara selama 15 tahun dan Jessica Lynas (190 selama 13 tahun setelah mereka dinyatakan bersalah melakukan pembunuhan.

Permohonan bantuan yang dibuat oleh dan atas nama Gemma kepada pihak berwenang di kampung halamannya di Rugby, Warwickshire, telah diungkapkan dalam sebuah film dokumenter BBC yang baru, Gemma: My Murder.

Dan ibunya, Sue Prince, mengatakan dia yakin putrinya akan tetap hidup hari ini jika seseorang mendengarkannya dan memberikan perawatan yang dia butuhkan.

Dia berkata, “Saya tahu sejak usia dini bahwa ada sesuatu yang tidak benar.

"Gemma benar-benar berbeda dari dua anakku dan benar-benar berbeda dari anak lain yang pernah aku temui."

Baca Juga: 'Saya Menyesal Kenapa Tinggalkan Al Quran', Kisah Anak Punk yang Rindu Kembali ke Jalan yang Benar