Find Us On Social Media :

Rano Karno Kehilangan Empedu: Hati-hati, Gejala Batu Empedu Sering Dikira Sakit Maag, Ini Bedanya!

By Ade S, Kamis, 16 Mei 2019 | 14:15 WIB

Kolase Rano Karno dan Batu Empedu

Akibat tumpukan lemak

Konsumsi lemak yang berlebihan akan menyebabkan penumpukan di dalam tubuh sehingga sel-sel hati dipaksa bekerja keras untuk menghasilkan cairan empedu.

Cairan empedu yang berwarna hijau kecoklatan bertugas dalam proses penyerapan lemak dan vitamin A, D, E, dan K. Cairan empedu penting dalam proses pencernaan, terutama lemak.

Cairan empedu disimpan di kantong empedu yang terletak di bawah organ hati. Bentuknya seperti buah pir dan bisa menampung 50 ml cairan empedu. Kantong sepanjang 7-10 sentimeter ini terhubung dengan hati dan usus 12 jari melalui saluran empedu.

Bila kadar kolesterol dalam tubuh meningkat dan hati tak bisa lagi mengeluarkannya bisa terbentuk batu empedu.

"Pada orang yang memiliki bakat kolesterol tinggi, ada lebih banyak lagi tumpukan kolesterol, dan sangat bisa mencetuskan batu empedu. Kecenderungannya sampai 30 persen," ujarnya.

Awalnya kolesterol mengendap, lalu biasanya terjadi penebalan dinding empedu. Selanjutnya akan terjadi perubahan kimiawi pada empedu yang disebut batu empedu.

Batu empedu juga bisa disebabkan tumpukan pigmen bilirubin dan garam kalsium yang membentuk partikel seperti kristal padat. Karena itu, cirinya berbeda.

Batu empedu dari tumpukan kolesterol berwarna kekuningan dan tampak mengilap seperti minyak, sedangkan dari tumpukan pigmen bilirubin berwarna hitam tetapi keras atau berwarna coklat tua, tetapi rapuh.

Batu empedu dapat menyebabkan berbagai masalah apabila masuk ke saluran pencernaan atau usus halus. Terkadang batu juga muncul pada saluran empedu.

Apabila batu ini terdapat pada kandung empedu bisa terjadi peradangan kolestitis akut. Itu karena adanya pecahan batu di dalam saluran empedu yang menimbulkan rasa sakit berlebihan.

Baca Juga : Pakar: Daging, Empedu, dan Bisa Ular Tak Masalah Dikonsumsi Manusia, Asal...