Find Us On Social Media :

Rano Karno Kehilangan Empedu: Hati-hati, Gejala Batu Empedu Sering Dikira Sakit Maag, Ini Bedanya!

By Ade S, Kamis, 16 Mei 2019 | 14:15 WIB

Kolase Rano Karno dan Batu Empedu

Kecil lebih berbahaya

Batu empedu biasanya terbentuk di dalam kantong empedu atau di saluran empedu dan saluran hati.

Batu ini dapat memicu radang dan infeksi pada kantong empedu dan di saluran lain apabila batu keluar dari kantong empedu dan menimbulkan penyumbatan di saluran lain.

"Batu empedu berukuran kecil lebih berbahaya daripada yang besar. Batu kecil berpeluang berpindah tempat atau berkelana ke tempat lain dan memicu masalah baru," ujarnya.

Riset menunjukkan, penyakit batu empedu di Asia umumnya disebabkan infeksi di saluran pencernaan. Di Barat dipicu empat faktor risiko, yakni jenis kelamin wanita, usia di atas 40 tahun, diet tinggi lemak, dan masalah kesuburan.

Di Indonesia, faktor pencetus infeksi dapat disebabkan kuman yang berasal dari makanan. Infeksi bisa merambat ke saluran empedu sampai ke kantong empedu.

"Penyebab paling utama di Indonesia adalah infeksi di usus. Infeksi ini menjalar tanpa terasa menyebabkan peradangan pada saluran dan kantong empedu sehingga cairan yang berada di kantong empedu mengendap dan menimbulkan batu," paparnya.

Infeksi tersebut kebanyakan berupa tifoid atau tifus. "Kuman tifus apabila bermuara di kantong empedu dapat menyebabkan peradangan lokal yang tidak dirasakan pasien, tanpa gejala sakit ataupun demam," katanya.

 

Kebiasaan pasien yang tidak menghabiskan penggunaan obat antibiotik juga dapat memicu timbulnya batu empedu. Kuman akan terus berada di kantong empedu karena dalam siklus perjalanannya akan bermuara di kantong empedu.

"Itu alasannya antibiotik harus dihabiskan supaya kuman di kantong empedu benar-benar habis," ujarnya.

Baca Juga : Orang Desa di China Ini Ditetapkan Jadi Miliarder Baru Setelah Tak Sengaja Menemukan Batu Empedu Babi