Find Us On Social Media :

Katrina Leung, Mata-mata Perempuan China yang Berhasil Tembus Gedung Putih Berkat ‘Diplomasi Ranjangnya'

By Ade S, Sabtu, 11 Mei 2019 | 09:30 WIB

JJ yang dikonfrontir dengan Cleveland, membantah keterlibatan Leung. Namun begitu JJ bertemu Leung, dia marah besar. Dia merasa dikhianati karena selama ini dia mempercayainya.

Setiap mereka kencan, JJ tidak pernah menaruh curiga jika Leung mengaduk-aduk isi tasnya. Leung yang terdesak sebetulnya mengakui bahwa dia memang berhubungan dengan agen MSS. Namun dia berkilah bahwa dirinya telah diancam dan diperas serta akan diungkap rahasia asmaranya jika tidak mau membantu intelijen China.

Leung dengan demikian memposisikan dirinya sebagai korban. JJ luluh dan memaafkan. Begitu juga kantor pusat FBI tidak begitu mempersoalkan Leung lagi karena menganggap kasusnya tidak begitu berbahaya.

Walau demikian, Leung tetap dalam pengamatan. Merasa aman, Leung lalu melanjutkan kiprahnya sebagai pengusaha.

 

Dia mengembangkan kehidupan sosialnya dalam Partai Republik. Dia juga aktif dalam kegiatan sosial yang berkaitan dengan hubungan AS-China. Leung malah semakin dekat dengan kalangan elite politik, baik China maupun AS.

Puncaknya ketika dia bersama JJ menghadiri malam pelantikan Presiden George Walker Bush tahun 2000.

FBI berang. Sebagai orang yang pernah dicurigai sebagai mata-mata, Leung tak seharusnya bisa menghadiri acara sakral tersebut.  Pada 11 November 2002, Leung akan pergi ke China dengan maskapai penerbangan.

Tanpa sepengetahuannya, tasnya digeledah FBI saat di bandara. Dalam tas ditemukan beberapa dokumen penting yang berkaitan dengan para agen FBI yang masih aktif.

Baca Juga : Inilah Teror dan Misteriusnya Intelijen Israel Memata-matai Aktivis Pro-Palestina di AS