Find Us On Social Media :

Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Kita Berpuasa Dalam Sehari Penuh

By K. Tatik Wardayati, Senin, 6 Mei 2019 | 13:30 WIB

ilustrasi Puasa.

Intisari-Online.com – Memasuki bulan ramadan ini, umat muslim wajib menjalankan ibadah puasa.

Selama sekitar 12 jam, umat muslim menahan haus dan lapar dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

Sudah banyak penelitian yang membuktikan manfaat dan efek samping dari berpuasa.

Bahkan riset pun mengklaim bahwa puasa dapat mempengaruhi penurunan berat badan.

Baca Juga : Selain Kurma, Ini 7 Buah Terbaik untuk Buka Puasa Agar Tubuh Tetap Fit!

Lalu, apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh saat kita berpuasa? Dan bagaimana cara aman untuk berpuasa?

Entah kita sedang berpuasa atau tidak, tubuh manusia selalu membutuhkan energi.

Sumber energi utamanya adalah gula yang disebut glukosa, yang biasanya berasal dari karbohidrat, termasuk biji-bijian, produk susu, buah, sayur, kacang-kacangan dan bahkan permen.

Glukosa disimpan di hati dan otot, yang kemudian dilepaskan ke aliran darah saat tubuh membutuhkannya.

Namun, selama puasa, proses ini berubah. Setelah sekitar 8 jam puasa, hati akan menggunakan cadangan glukosa terakhirnya.

Pada titik ini, tubuh memasuki keadaan yang disebut glukoneogenesis, yang menandai transisi tubuh ke mode puasa.

Penelitian telah menunjukkan glukoneogenesis dapat meningkatkan jumlah kalori yang dibakar tubuh.

Tanpa karbohidrat yang masuk, tubuh menciptakan glukosa sendiri, terutama menggunakan lemak.

Setelah itu, tubuh juga kehabisan sumber energi yang semakin meningkatkan rasa lapar. Pada titik ini, metabolisme seseorang melambat dan tubuh mulai membakar jaringan otot untuk energi.

Meskipun ini adalah istilah yang terkenal dalam budaya diet, mode kelaparan seperti ini hanya terjadi setelah beberapa hari berturut-turut atau bahkan berminggu-minggu tanpa makanan.

Jadi, berpuasa seharian penuh tetap aman bagi kesehatan kecuali jika memiliki kondisi kesehatan lainnya.

Puasa menurunkan berat badan

Puasa memang dapat menurunkan berat badan. Namun, peneltian membuktikan hal ini tak bisa dialami semua orang.

Beberapa pola diet juga menerapkan puasa dengan "jendela makan" selama 12 jam, 16 jam atau 24 jam.

Tapi, ada juga beberapa pola diet yang mengharuskan orang untuk minum air selama mode puasa atau mengizinkan untuk konsumsi minuman nol kalori.

Baca Juga : Waktu Puasa Ramadhan 2019 di Seluruh Dunia: Terpendek Hanya 11 Jam, Tapi Terlama Hingga 20 Jam Lebih!