Find Us On Social Media :

Bekerja Sebagai Tukang Cuci dan Merawat 2 Anak, Beginilah Kisah Pilu Istri dari KPPS yang Meninggal Saat Pemilu 2019

By Afif Khoirul M, Kamis, 25 April 2019 | 14:30 WIB

Suasana rumah anggota KPPS yang meninggal.

"Bahkan saya selama ini juga ikut bantu cari duit, ya cuci dan setrika baju tetangga di kampung untuk bertahan hidup," tuturnya.

"Dari pengamanan di TPS lumayan dapat honor Rp 450 ribu," jelasnya membeberkan.

Baca Juga : Kisah Bocah Laki-laki di Nias Selatan yang Nekat Jalan Bertelanjang Kaki di Samping Jenderal Bintang Dua

Namun kini, Hartini tampak kebingungan ditinggal suaminya yang selama ini memberikan nafkah untuk dirinya, dan dua anaknya yang masih kecil.

"Saya mengandalkan dari buruh cuci dan setrika baju untuk menghidupi dua anak saya, tapi entah cukup atau tidak," ujarnya tampak sedih.

"Karena kan upahnya gak seberapa," jelasnya.

Dia berharap pemerintah dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat bisa memberikan asuransi bagi keluarga anggota KPPS berkategori tidak mampu secara finansial yang ditinggal selama-lamanya.

Baca Juga : 6 Bulan Setelah Jalani Operasi Hidung, Wanita Mengeluarkan Kapas saat Bersin

"Karena selama ini suami saya tidak ada riwayat atau mengeluh sakit," ungkapnya.

"Kami sangat berharap ada bantuan asuransi bagi mereka yang gugur karena kelelahan membantu kelancaran Pemilu 2019," aku dia berharap.

Sebelumnya, seorang petugas di TPS nomor 70 Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Solo meninggal dunia karena kelelahan usai membantu dan mengamankan Pemilu 2019.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo, Nurul Sutarti mengungkapkan, petugas bernama Pamuji Ruswandi (46) yang tergabung dalam Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) itu, diduga karena kelelahan.