Find Us On Social Media :

Bekerja Sebagai Tukang Cuci dan Merawat 2 Anak, Beginilah Kisah Pilu Istri dari KPPS yang Meninggal Saat Pemilu 2019

By Afif Khoirul M, Kamis, 25 April 2019 | 14:30 WIB

Suasana rumah anggota KPPS yang meninggal.

Intisari-online.com - Pemilu 2019 mungkin telah terlewati.

Namun di baliknya ada kisah duka yang dialami oleh beberapa orang khususnya keluarga yang ditinggalkan oleh petugas yang gugur dalam pemilu 2019.

Misalnya Hartini, gurat kesedihan karena ditinggal pergi selama-lamanya oleh suaminya, Pamuji Ruswandi (46), masih terukir jelas di wajah Hartini (33), Selasa (23/4/2019).

Ya, Hartini adalah istri dari anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia akibat kelelahan setelah menjalankan tugas di tempat pemungutan suara (TPS) nomor 70 di Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Solo.

Baca Juga : Kisah Agung, Pengantar Galon yang Lolos jadi Anggota Dewan, Padahal Awalnya Banyak Diremehkan

Sepeninggal suaminya, Hartini harus merawat seorang diri dua anaknya bernama Gadis Septa P (6) dan Arysuta Nitimanta (1,5) di sebuah rumah yang sangat sederhana sekali.

Untuk menjangkau rumahnya di lingkungan padat di Kampung Cengklik RT 01 RW 019, harus melewati gang sempit sekitar puluhan meter.

"Masih terbayang kenapa terakhir kalinya tidak mencium dan memeluknya saat akan bertugas ke TPS," kata Hartini yang matanya mulai tampak berkaca-kaca.

Rumah alhamarhum Pamuji yang diberi tugas mengamankan jalannya pencoblosan hingga rekapitulasi Pemilu 2019 itu, tampak sederhana hanya 3x4 meter.

Baca Juga : Peringati Hari Bumi, Miliarder Swiss Ini Sumbang Rp14,1 Triliun untuk Selamatkan Bumi

Itu pun bagian tembok belum belum sempurna disemen sehingga seperti rumah yang belum selesai dibangun.

Pamuji kata Hartini sehari-hari harus banting tulang menjadi petugas keamanan kompleks, sehingga pertama kalinya dalam hidupnya ikut menjadi KPPS di TPS saat Pemilu 2019 ini.