Sekelompok orang berkumpul di jalan menuntut pembebasan sang kepala sekolah.
Diduga aksi protes itu direncanakan oleh dua murid laki-laki dan politisi lokal.
Orang-orang mulai menyalahkan Nusrat dan itu membuat keluarga gadis malang itu khawatir tentang keselamatannya.
Pada 6 April 2019, 11 hari setelah dugaan kekerasan seksual, Nusrat pergi ke sekolahnya untuk mengikuti ujian akhirnya.
Baca Juga : Dulu Banyak Digunakan, BlackBerry Messenger Kini Akan Hentikan Layanan pada 31 Mei 2019!
Pada saat itu, Nusrat ditemani saudara laki-lakinya.
"Saya mencoba membawa saudara saya ke sekolah dan saya mencoba memasuki tempat itu, tapi saya dihentikan dan tidak diizinkan masuk," kata Mahmudul Hasan Noman, sudara laki-laki Nusrat.
"Jika aku tidak dihentikan, hal seperti ini tidak akan terjadi pada saudara perempuanku," katanya.
Baca Juga : Perempuan di China Telan Sendok Karena Ingin Keluarkan Duri Ikan, Ini Cara Singkirkan Duri Ikan yang Benar