Find Us On Social Media :

Pentingnya Deteksi Dini untuk Lindungi Kesehatan Jantung Kita

By Katharina Tatik, Sabtu, 13 April 2019 | 12:30 WIB

Narasumber dalam Diskusi Philips:

Intisari-Online.com – Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan prevalensi penyakit kardiovaskular di seluruh Indonesia pada semua usia adalah 1,5%, artinya 15 dari 1.000 orang di Indonesia menderita penyakit jantung.

Penyakit kardiovaskular juga merupakan tantangan utama dalam pelaksaan Universal Health Coverage karena prevalensi yang semakin lazim dalam populasi.

Pada kondisi kronis, biaya pengobatan yang harus dikeluarkan cukup mahal.

Philips Indonesia sangat mendukung pemikiran progresif seputar masalah kesehatan dan gaya hidup sehat di Indonesia.

Baca Juga : 3 Manfaat Luar Biasa Alpukat, Salah Satunya Menjaga Kesehatan Jantung

Hal ini dilakukan dengan membantu melakukan sosialisasi pencegahan dan deteksi dini penyakit tidak menular, terutama penyakit jantung dan pembuluh darah.

Dalam rangka Hari Kesehatan Dunia yang telah diperingati pada tanggal 7 April 2019, Royal Philips (NYSE: PHG, AEX: PHIA), perusahaan yang berfokus pada kesehatan dan kesejahteraan hidup orang banyak, menyelenggarakan Forum Diskusi mengenai penyakit jantung yang bertema “Lindungi Jantung Anda – Pentingnya Deteksi Dini”.

Hadir sebagai narasumber dalam diskusi ini, Dick Bunschoten, Presiden Direktur Philips Indonesia, dr. Asik, MPPM, Kepala Subdirektorat Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, dan dr. Ario Soeryo Kuncoro, SpJP(K), Wakil Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI).  

Menjelaskan mengenai kondisi kesehatan masyarakat Indonesia, terutama terkait penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, dr. Asik Suryo dari Kementrian Kesehatan menyatakan bahwa saat ini hampir semua faktor resiko penyakit jantung, seperti hipertensi, gula darah/diabetes, dan rokok meningkat, khususnya pada generasi muda.

Baca Juga : Ini 5 Tips Memasak untuk Tingkatkan Kesehatan Jantung, Mudah Bisa Dipraktikkan Sekarang Juga

Kebiasaan-kebiasaan buruk seperti malas bergerak (mager) dan makan berlebih juga menjadi penyebab meningkatnya prevalensi penyakit ini di Indonesia dan membengkaknya pembiayaan BPJS.

Dr. Asik juga menyatakan bahwa pemerintah sudah mengutamakan gerakan pencegahan penyakit dan promosi kesehatan.