Find Us On Social Media :

7 Salah Kaprah tentang Selaput Dara, Salah Satunya soal Peluang Robek saat Berhubungan Intim Pertama Kali

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 11 April 2019 | 19:30 WIB

Intisari-Online.com – Seorang wanita yang memiliki organ genital, harus mengetahui pengetahuan tentang selaput dara, dan ini pasti akan membicarakan tentang keperawanan.

Setelah berhubungan seks untuk pertama kalinya, selaput dara Anda pecah dan Anda secara resmi tidak lagi perawan, itu teorinya.

Tetapi tidak itu saja. Selaput tipis ini dapat robek dari banyak hal lain selain hubungan seksual.

Beberapa wanita bahkan mungkin dilahirkan tanpa selaput dara. Dan ini tentu saja tidak berarti Anda kehilangan keperawanan sebelum lahir, karena ya tidak masuk akal saja.

Baca Juga : Hasil Visum Audrey Nyatakan Selaput Daranya Tidak Nampak Luka Robek atau Memar, Ini Fakta Mengenai Selaput Dara yang Perlu Diketahui

Ada baikya memahami pemahaman dasar tentang apa selaput dara itu dan apa fungsinya.

Berikut tujuh hal yang mungkin tidak Anda ketahui tentang selaput dara pada seorang wanita, seperti dilansir dari Self.com.

Selaput dara membentang melintasi lubang vagina, tetapi tidak menutupi sepenuhnya

Selaput dara adalah jaringan berdaging tipis yang membentang di seluruh bagian dari pembukaan vagina, jelas Mary Rosser, MD, PhD., direktur divisi untuk kebidanan umum dan ginekologi di Montefiore Health System.

Baca Juga : Viral Fela Lelang Keperawanan, Ini Fakta Mitos Keperawanan, Termasuk Soal Bentuk Selaput Dara Sebenarnya

Tidak menutupi sepenuhnya, kalau tidak, tidak akan ada tempat bagi darah menstruasi untuk meninggalkan tubuh.

Tidak ada selaput dara yang terlihat sama

Biasanya bervariasi dalam ukuran, bentuk, ketebalan, elastisitas, dan bahkan mungkin tidak ada, jelas Rosser.

Meskipun berbda dalam berbagai bentuk dan ukuran, selaput dara biasanya berbentuk bulan sabit.

Baca Juga : Ritual Unik Pernikahan Yahudi: Pengantin Pria Harus Bisa Pecahkan Kaca yang Diibaratkan Sebagai Selaput Dara

Saat bayi, selaput dara biasanya lebih tebal, dan menipis selama bertahun-tahun dengan kegiatan seperti bersepeda, menunggang kuda, atau mengikuti kelas senam.

Dilahirkan tanpa selaput dara tidak akan mempengaruhi kegiatan seksual dan reproduksi Anda sama sekali.

Faktanya, selaput dara tidak memiliki tujuan yang diketahui

Sama seperti usus buntu dan gigi bungsu, selaput dara adalah struktur peninggalan, artinya selaput itu tidak benar-benar melayani fungsi fisiologis tertentu.

Baca Juga : Mungkinkah Seorang Wanita Sudah Hamil Selaput Daranya Masih Utuh yang Artinya Masih Perawan?

Teori evolusi menunjukkan bahwa itu terbentuk untuk melindungi vagina dari bakteri, tetapi para ahli hingga saat ini masih belum benar-benar mengetahui mengapa itu ada.

Beberapa wanita mungkin memiliki selaput dara yang perlu diangkat dengan operasi

Selaput dara imperforata adalah selaput dara yang menghalangi lubang vagina. Ini biasanya didiagnosis pada masa remaja ketika mulai menstruasi.

Jika menstruasi tidak memiliki cara untuk meninggalkan tubuh, itu dapat menumpuk dan menyebabkan sakit perut dan punggung, dan masalah ke toilet, menurut National Institutes of Health.

Baca Juga : Apakah yang Terjadi saat Selaput Dara Sobek? Benarkah Kehilangan Keperawanan Itu Menyaktikan?

Operasi kecil dilakukan untuk menghilangkan jaringan berlebih, dan biasanya dilator vagina digunakan untuk periode sesudahnya untuk memastikan pembukaan tidak menutup kembali.

Seorang remaja yang menjalani prosedur ini akan terus memiliki fungsi vagina yang normal.

Beberapa wanita merasa selaput dara mereka pecah, sementara yang lain tidak ada tanda-tanda

Banyak selaput dara menipis dari waktu ke waktu, dan pada akhirnya mungkin robek. Bagi yang lain, robekan mungkin lebih jelas.

Baca Juga : Enam Fakta Menarik tentang Selaput Dara Wanita

Ini mungkin tidak terlihat atau mungkin berasa sakit atau perdarahan saat penyisipan tampon pertama atau hubungan seksual pertama.

Mungkin selaput dara robek sebelum pertama kali berhubungan seks

Jika selaput dara menipis seiring waktu, dan banyak terjadi, itu mungkin sudah terjadi sebelum pertemuan seksual pertama Anda.

Kegiatan seperti bersepeda, menunggang kuda, dan senam, ditambah menggunakan tampon dan bahkan masturbasi, semua dapat membuat selaput dara robek.

Baca Juga : Perjaka dan Perawan Semakin 'Menumpuk', Masa Depan Jepang Semakin Mengkhawatirkan

Dan, itu mungkin sama sekali tidak terlihat ketika itu terjadi.

Melakukan hubungan seksual untuk pertama kalinya mungkin sakit karena alasan selain selaput dara yang robek

Selaput dara yang robek selama hubungan intim bisa menyakitkan. Tetapi jika menggunakan tampon, mungkin selaput dara Anda masih utuh.

Hubungan seksual yang menyakitkan cukup umum bagi wanita, dan ada beberapa kondisi kesehatan yang semakin menguatkan itu.

Baca Juga : Keluar Darah Saat Berhubungan Intim Ternyata Bukan Patokan Untuk Menunjukkan Keperawanan Seseorang

Berhubungan seks untuk pertama kali hadir dengan sejumlah kecemasan dan harapan rasa sakit, ditambah kurangnya pengalaman dan pengetahuan tentang apa yang membuatnya terasa enak.

Bila pendarahan, selaput darah tidak selalu bisa disalahkan. Seks dapat menyebabkan pendarahan dari dinding vagina jika tidak ada pelumasan yang memadai atau jika ada hubungan seks yang cepat dan kasar.

Berdarah sedikit saat pertama kali berhubungan seks bukan masalah besar, tetapi bila itu terjadi terus, sebaiknya konsultasi ke dokter untuk memastikan tidak ada yang lebih serius.