Intisari-Online.com - Adat ritual pernikahan Yahudi selalu diakhiri dengan ledakan yag sangat terkenal.
Ya, ledakan itu berasal pengantin pria yang menginjak-injak gelas sebagai bagian ritual pernikahan Yahudi.
Pada hari istimewa itu, pasangan pengantin berbagi kehormatan/ kesenangan dan menghancurkan satu atau dua gelas yang dibungkus serbet.
Beberapa simbol praktik Yahudi memiliki arti dan penjelasan di baliknya.
Sementara praktik menginjak gelas ini dengan kata lain berarti "di mana ada kegembiraan, harus ada getaran."
Menjelang Abad Pertengahan, sinagog di Jerman didesain bertatahkan batu khusus dengan tujuan untuk menginjak gelas pada akhir pernikahan.
Namun, penafsirannya agak berubah pada abad ke-14.
Yakni saat menurut The Jewish Way in Love and Marriage karya Maurice Lamm, praktik menginjak gelas dipandang sebagai pengingat kehancuran Kuil di Yerusalem.
Baca Juga : Temui 'Black Hebrew Israelites,' Sekte yang Mengaku Keturunan Suku Israel yang Hilang
Bagaimana pun juga, pelajarannya adalah bahwa bahkan pada puncak sukacita pribadi, kita mengingat rasa sakit dan kehilangan yang diderita oleh orang-orang Yahudi dan mengingat dunia yang membutuhkan penyembuhan.
Kerapuhan kaca menunjukkan kelemahan hubungan manusia.
Source | : | myjewishlearning.com |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR