Menjaga Kebersihan Vagina Agar Jamur Tidak Tumbuh Berlebihan
Intisari-Online.com – Selaput dara itu identik dengan wanita. Mitos yang beredar bahwa seorang wanita akan berdarah saat pertama kali berhubungan seks, dan bila tidak, itu berarti wanita tersebut tidak perawan. Benarkah? Inilah enam fakta menarik tentang selaput dara wanita.
Selaput dara imperforata adalah kondisi medis
Imperforata selaput dara adalah suatu kondisi di mana tidak mengeluarkan apa pun selama periode menstruasi karena tidak bisa melewatinya. Jika selaput dara Anda imperforated, maka operasi kecil perlu dilakukan.
Selaput dara tidak benar-benar menutupi vagina.
Selaput dara tidak benar-benar menutupi vagina Membran selaput dara hanya jaringan tipis yang terletak di bagian bawah lubang vagina.
Selaput dara memiliki berbagai ukuran
Selaput dara berbagai macam ukuran Tidak apa-apa ketika Anda merasa tidak dapat menemukan selaput dara karena mereka memiliki berbagai ukuran. Jadi, jika Anda tidak menemukannya, mungkin karena membrannya terlalu kecil.
Selaput dara bisa robek akibat aktivitas fisik.
Selaput dara bisa robek karena bersepeda Anda mungkin pernah mendengar bahwa Anda bisa kehilangan keperawanan. Tapi itu juga bisa terjadi karena peristiwa lain seperti olahraga yang ketat, bersepeda, senam, bahkan pemeriksaan panggul yang dapat merobekkan selaput dara.
Wanita tidak tahu kapan selaput dara robek
Selaput dara bisa robek karena hubungan seks Anda mungkin mengetahui selaput dara robek saat berhubungan seks karena perdarahan terjadi, apalagi bila pasangan terlalu kasar. Tetapi jika robek saat senam, Anda mungkin tidak tahu. Anda hanya bisa melihat bercak, tetapi Anda mungkin mengira itu hanyalah bercak dari periode menstruasi Anda.
Meski selaput darah utuh, tetapi bisa hamil
Meski selaput darah utuh, tetap bisa hamil. Selaput dara mungkin tidak robek, tetapi seorang wanita masih mungkin hamil, karena selaput dara yang utuh masih memungkinkan cairan sperma masuk. Dan seperti kita tahu, hanya dibutuhkan satu sperma untuk membuahi sel telur.
Paus Urbanus II dalam Konsili Clermont mengobarkan Perang Salib Pertama. Tujuan perang ini adalah merebut kembali Tanah Suci Yerusalem dari Kekhalifahan Islam.
22 November 1963: John F. Kennedy tewas ditembak
Presiden AS ke-35 John F. Kennedy ditembak saat berkendara dalam iring-iringan mobil kepresidenan di Dealey Plaza, Dallas, Texas, oleh seorang mantan Marinir AS bernama Lee Harvey Oswald.
18 November 1912: Lahirnya Muhammadiyah
Kiai Haji Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di Yogyakarta dengan tujuan membebaskan umat Islam dari keterbelakangan ilmu pengetahuan juga membangun kehidupan yang lebih maju.
15 November 1946: Penandatanganan Perjanjian Linggarjati
Hasil dari perjanjian ini, Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia cuma mencakup Pulau Jawa, Pulau Sumatera, dan Pulau Madura.
13 November 1998: Tragedi Semanggi I
Tragedi Semanggi I merujuk peristiwa tertembaknya 17 orang dalam unjuk rasa menentang SI DPR/MPR November 1998 di Jembatan Semanggi dan Universitas Atmajaya. Masuk kategori pelanggaran HAM berat
12 November 1293: Kerajaan Majapahit Berdiri
Kerajaan Majapahit diakui sebagia salah satu kerajaan terbesar di Nusantara. Kerajaan ini mencapai kejayaannya ketika diperintah oleh Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada.
10 November 1963: Indonesia Menggelar GANEFO yang pertama
Games of New Emerging Forces (GANEFO) merupakan ajang olahraga yang disengaja sebagai tandingan Olimpiade. GANEFO pertama diikuti oleh 48 negara Asia, Afrika, Eropa Timur, dan Amerika Latin
10 November 1945: Pertempuran Surabaya Meletus/Hari Pahlawan
Sejak pagi, Inggris membombardir Kota Surabaya dari berbagai penjuru. Untuk menghormati jasa-jasa are-arek Surabaya, tiap 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan
7 November 2013: Wayang Diakui UNESCO/Hari Wayang
7 November 2013 UNESCO menetapkan wayang sebagai Warisan Dunia Tak Benda. Lewat Keppres 30 Tahun 2018, hari itu ditetapkan sebagai Hari Wayang Nasional
6 November 1908: Cut Nyak Dhien Meninggal Dunia
Pahlawan Nasional Cut Nyak Dhien meninggal dunia di pengasingannya di Sumedang, Jawa Barat, pada usia 60 tahun. Cut Nyak Dhien diakui sebagai salah satu pahlawan terbesar rakyat Aceh dan Indonesia.