8 Mitos tentang Keperawanan dan Seks

K. Tatik Wardayati

Editor

8 Mitos tentang Keperawanan dan Seks
8 Mitos tentang Keperawanan dan Seks

Intisari-Online.com – Dalam setiap hubungan, keintiman fisik tentunya sangat penting. Berbicara tentang seks, kita tentunya tidak terkejut bahwa ada beberapa mitos tentang seks. Tapi itu tidak berarti kita tidak perlu tahu tentang hal tersebut. Berikut ini 8 mitos tentang keperawanan dan seks yang umum kita dengar.

  • Menjadi perawan adalah menjadi murni. Tradisi kita dicampur dengan banyak mitos dan salah satu mengklaim bahwa keperawanan adalah kemurnian tambahan. Seks adalah sebuah proses yang penting untuk reproduksi dan dengan demikian tidak bisa dikatakan murni bila dilakukan untuk kesenangan.
  • Tidak perawan jika selaput dara robek. Selaput dara merupakan selaput jaringan tipis yang terletak di pembukaan vagina. Ini merupakan bagian halus yang dapat mudah robek bahkan saat wanita melakukan kegiatan berat seperti bersepeda atau berkuda. Jadi selaput dara robek tidak ada hubungannya dengan keperawanan atau seks.
  • Menggunakan tampon bisa kehilangan keperawanan. Sejak tampon dimasukkan ke dalam vagina, mungkin kadang-kadang menyebabkan peregangan selaput dara. Tapi itu tidak ada hubungannya dengan keperawanan wanita.
  • Tetap perawan setelah usia tertentu, itu aneh. Mungkin teman-teman Anda menganggap aneh, tetap perawan setelah usia tertentu, tapi itu tidak aneh. Itu adalah tentang pilihan Anda sendiri dan apa yang membuat Anda nyaman dengan itu. Tidak ada yang salah bila tidak ingin melakukan hubungan seks. Jadi jangan terlalu dikhawatirkan tentang apa yang dikatakan oleh orang lain.
  • Melakukan seks dengan seseorang yang benar-benar mencintai. Jatuh cinta dengan orang lain, tetapi bukan berarti harus kehilangan keperawanan untuk orang yang dicintai itu. Ikuti aturan yang berlaku, menikah, lalu lakukan hubungan seks dengan orang yang sudah sah menjadi pasangan. Selanjutnya, Anda tidak akan pernah merasa bersalah.
  • Masih perawan jika belum pernah berhubungan seks. Ya, ini adalah cara yang paling umum untuk mendefinisikan keperawanan, tapi biasanya ini berarti hubungan seksual atau penetrasi, dan tidak ada kaitannya dengan masturbasi, seks oral, atau ditambah dengan jari.
  • Pertama kali berhubungan seks akan sakit karena selaput dara rusak dan berdarah. Belum tentu. Jika selaput dara telah rusak, mungkin tidak mengalami rasa sakit atau perdarahan, seperti mitos umum. Perdarahan dapat bervariasi, dari banyak, sedikit, dan semua itu normal saja. Rasa sakit tergantung pada ketebalan selaput dara. Kadang-kadang rasa sakit tidak berhubungan dengan selaput dara sama sekali, tetapi mungkin karena kurangnya lubrikasi.
  • Hanya seks dalam pernikahan yang sehat. Pernikahan bukanlah lisensi untuk membuat seks menyenangkan atau seks. Anda bisa menikmati seks yang tidak sehat setelah menikah (maksudnya tidak perlu menggunakan kondom). Dan juga tetap perawan sampai menikah tidak menjamin kehidupan seks yang sehat.
Nah, itu tadi 8 mitos tentang keperawanan dan seks yang sering kita dengar. (idiva)